Sesi foto selepas buka bersama lintas agama. |
BEKERJA sama dengan Forum Kerukunan Umat Beragama dan Perhimpunan Indonesia Tionghoa, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan silaturrahim dan buka bersama (18/6) di Sengkaling Convention Hall.
Wakil Rektor II UMM, Dr Nazaruddin Malik menyatakan, silaturrahim ini digagas untuk memperkuat posisi Muhammadiyah dalam menjaga kemajemukan bangsa melalui UMM sebagai salah satu amal usahanya. Kemajemukan ini salah satunya tampak dari mahasiswa UMM yang berasal dari beragam latar belakang suku, agama, dan ras. “Kemajemukan ini bisa menjadi potensi dan instrumen untuk mendestruksi perkembangan bangsa,” ujar Nazar.
Senada dengan Nazar, ketua umum Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) kota Malang, Drs H A Taufik Kusuma menyatakan silaturrahim ini menjadi momen penting untuk membangun kebersamaan yang lebih kokoh. Tak hanya itu, silaturrahim ini penting untuk meneguhkan kembali kerukunan umat beragama di tengah maraknya isu nasional terkait toleransi beragama. “Prinsip dari Muhammadiyah untuk Bangsa terwujud di sini, karena kampus berlabel Islam tapi tetap menerima dari berbagai agama, suku, dan budaya,” imbuh Taufik.
Dihadiri perwakilan keenam agama di Indonesia, suasana tampak akrab dan hangat. Orang-orang Tionghoa Muslim mewarnai kehangatan suasana ramah-tamah selepas melaksanakan Salat Maghrib berjamaah.
Di akhir, Widodo dari perkumpulan kesukuan Tionghoa menyatakan, UMM tak hanya menerapkan kemajemukan dalam ranah normatif. Lebih dari itu, UMM telah bergerak nyata di dalam keberagaman itu. “Muhammadiyah menjadi lokomotif untuk menjadi alat memajukan masyarakat,” pungkasnya. (ich/han)