Sosok Melati, pustakawan UMM yang dipilih sebagai Ketua Forus Perpustakaan Jatim (Foto: Rosi Humas) |
Menjadi seorang pustakawan adalah sebuah pekerjaan yang sangat bermanfaat di sebuah perguruan tinggi. Hal itu karena pustakawan mampu membawa semangat agent of Information literacy. Begitu yang diungkapkan oleh Ketua Forum Perpustakaan Perguruan Tinggi Indonesia (FPPTI) Jawa Timur, Melati Purba Bestari, S.Sos. yang merupakan Kepala Promosi Perpustakaan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM)
Perempuan yang kerap disapa Melati ini menjelaskan bahwa semua berawal dari kesukannya akan membaca dan buku. Tiap hari ia selalu membawa buku serta majalah dan membacanya ke mana -mana. Salah satu kesukaannya pada waktu muda adalah majalah Bobo dan juga Majalah Hai.
“Dari hobi yang saya suka, akhirnya saya mencari informasi jurusan yang cocok untuk saya. Akhirnya jurusan pustakawan menjadi jalan saya untuk berkarya, terutama hal-hal yang berkaitan dengan buku serta perpustakaan,”jelasnya.
Baca juga : Puluhan Mahasiswa UMM Kembali Dikirim ke Jepang
Sederet prestasi pernah Melati raih selama berkarya di UMM, seperti mendapatkan sertifikasi di kluster pengembangan koleksi, menjadi trainer hingga dan lainnya. Selain itu, pada tahun 2020 ia bersama tim UMM berhasil memenangkan kompetisi skala nasional yang diadakan oleh Perpustakaan Nasional.
Menariknya, ia juga menilai bahwa menjadi pustakawan harus berjejaring dengan yang lain agar ilmunya terus bertambah. Maka, ia terjun dan aktif di FPPTI. Berkat pengalaman, prestasi, serta keaktifannya, Melati berhasil menapaki tangga menjadi Ketua FPPTI Jawa Timur.
“Awal mula saya ikut FPPTI pada tahun 2013. Di tahun tersebut saya menjadi kesekretariatan, kemudian menjadi sekretaris 2 di 2016, hingga akhirnya terpilih menjadi ketua FPPTI Jatim periode 2022 sampai 2025 nanti,” katanya.
Baca juga : Archery Club JF UMM, Berdakwah Melalui Olahraga
Meksi terpilih, ia sempat merasa khawatir akna amanh tersebut karena usianya yang tergolong lebih muda ketimbang yang lainnya. Namun, ia bertekad dan percaya bahwa mereka yang muda juga punya keberanian dan kreativitas yang besar. Apalagi dengan dukungan UMM yang mencakup banyak hal. Sehingga ia percaya bisa menjalankan amanah dengan baik.
Ia juga ingin menjelaskan bahwa seorang pustakawan bukanlah pekerjaan yang mudah. Banyak orang yang memandang sebelah mata, padahal banyak hal menarik dan rumit. “Saya ingin agar profesi ini bisa diperhitungkan masyarakat karenan memang sangat stretgis dalam penyediaan bacaan maupun artikel ilmiah untuk membangun SDM,” tegasnya. (ros/wil)