Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan program baru bernama Development of Quranic Literacy Program (DQLP) (Foto : Nanda Humas) |
Untuk menguatkan komitmen dalam meningkatkan kualitas spiritual dan religiusitas para akademisi, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) meluncurkan program baru bernama Development of Quranic Literacy Program (DQLP). Launching program tersebut dilaksanakan pada 4 September ini dan dihadiri para sivitas akademika, mulai dari dosen, tenda kependidikan, hingga para pimpinan Kampus Putih.
Terkait program ini, Wakil Rektor V UMM Bidang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan (AIK) dan SDM Prof. Dr. Tri Sulistyaningsih, M.Si. menegaskan bahwa DQLP merupakan sebuah keniscayaan yang harus dihadirkan. Apalagi mengingat pentingnya Al-quran dalam kehidupan para muslim. Menurutnya, banyak yang sudah belajar Al-quran kemudian merasa sudah sempurna. Padahal, selalu ada ruang untuk memperindah dan memperbaiki bacaan.
Baca juga : UMM Ajari UMKM Pentingnya Sertifikasi Halal
Adapun program DQLP dirancang untuk memperdalam pemahaman dan kemampuan membaca Alquran dengan benar. Ada lima kategori utama yang ingin dikembangkan dan disebut dengan 5T yakni tartil, tahsin, tafsir, tahfidz, dan tilawah.
"Setiap kategori akan dibimbing oleh mentor yang sudah berpengalaman dan berkompeten di bidangnya. Dengan adanya kategori-kategori ini, program diharapkan dapat memenuhi kebutuhan para akademisi yang memiliki tingkat pemahaman yang berbeda-beda terhadap Alquran," jelasnya.
Lebih lanjut, Tri menjelaskan bahwa kelas DQLP akan dilaksanakan satu kali dalam seminggu dan akan dimulai pada tanggal 28 September 2024. “Ini bukan hanya soal mendapatkan poin administrasi key Pperformance indicator (KPI), tetapi lebih kepada menyeimbangkan ilmu agama dengan keilmuan akademik yang ada,” tambahnya.
Hadir pula sebagai narasumber utama, Dr. M. Saad Ibrahim, MA dan Prof. Dr. Imam Suprayogo. Keduanya memberikan wawasan mendalam tentang pentingnya mengamalkan Alquran dalam kehidupan sehari-hari. Mereka membagikan pengalaman-pengalamannya saat mengajarkan dan mengamalkan Alquran di berbagai kesempatan. Menurut mereka, setiap ayat yang dibaca dan pahami harus bisa dimaknai dan terjemahkan dalam sikap dan perilaku. Hal itulah yang menjadi esensi dari hidup berlandaskan Alquran.
Kehadiran kedua narasumber ini memberikan dimensi yang lebih mendalam pada peluncuran DQLP. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan teoritis, tetapi juga berbagi kisah inspiratif yang mengilustrasikan bagaimana Alquran bisa menjadi pemandu dalam setiap aspek kehidupan.
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Rektor II UMM Dr. Ahmad Juanda, Ak., M.M., CA., turut hadir untuk meresmikan program tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya program ini dalam menumbuhkan perilaku yang lebih baik bagi seluruh sivitas akademika UMM.
Baca juga : Ini Sosok Syifa, Wisudawati UMM dengan Pengalaman Internasional Melimpah
Ia juga mengakui bahwa memulai suatu program baru tentu memiliki tantangan tersendiri, namun beliau menekankan pentingnya ikhtiar dan kesabaran dalam menjalankannya. DQLP dirancang untuk tidak hanya menjadi sarana belajar, tetapi juga untuk menginternalisasi nilai-nilai Alquran dalam kehidupan sehari-hari para akademisi.
Selain itu, DQLP juga diharapkan dapat menjadi bagian integral dari pengembangan spiritualitas di UMM. Sejalan dengan visi dan misi universitas yang menekankan keseimbangan antara ilmu pengetahuan dan nilai-nilai keislaman. (Ri/Wil)