Menjadi sebuah kebanggaan bagi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) atas kepercayaan yang diberikan oleh Mahkamah Konstitusi (MK) untuk menjadi tuan rumah penyelenggaraan Debat Konstitusi Nasional RI. Kegiatan yang diselenggarakan di empat ruangan di GKB IV UMM lantai 8 tersebut dilaksanakan selama 3 hari mulai (10-12/4).
“Kepercayaan ini sebenarnya tidak mudah diraih karena kebiasaannya pada beberapa tahun yang lalu penyelenggara acara debat ini biasanya dari PTN (Perguruan Tinggi Negeri.red). Alhamdulillah saat ini UMM mendapat kepercayaan untuk menjadi penyelenggara acara debat MK,” ungkap Dr. Haris Thofly, S.H,. M. Hum. selaku ketua panitia debat konstitusi MK.
Wujud dari kepercayaan itu menururt Haris, salah satunya muncul karena beberapa waktu yang lalu diajang yang sama besarnya yakni Debat MPR RI se-Jawa Timur, UMM menjadi satu-satunya PTS yang mengikuti lomba debat se-Jawa Timur dan meraih juara 1.
“Sesungguhnya acara ini adalah untuk memberi ruang perbedaan pendapat bagi mahasiswa tentang konstitusi yang ada ini dengan cara-cara konsumtif, maksudnya melalui perdebatan yang sedemikian rupa dan regulasinya,”tambah Haris.
Pada ajang debat konstitusi ini, ada sekitar 160 universitas yang mendaftar. Sedangkan yang lolos dari seleksi tersebut sekitar berjumlah 24 universitas, baik dari PTS maupun PTN dengan total peserta seluruhnya sejumlah 96 orang.
Dalam lomba debat ini diambil pemenang Juara 1,2 dan 3 lalu bagi tim yang lolos sampai delapan besar akan mengikuti debat tingkat seri nasional di Jawa Barat dan akan melawan beberapa tim yang lolos delapan besar di Jawa Barat dan Jawa Tengah ditengah.
“Selain sukses dalam penyelenggaraan acara, sukses juga bagi tim UMM dapat meraih prestasi dan dapat mengikuti ajang delapan besar di Jawa barat nantinya,” ujar Haris Thofly.
Salah seorang peserta delegasi dari Universitas Surabaya (Ubaya) bernama Michelle mengungkapkan dirinya sering mengikuti kompetisi debat kali ini. Ia yang datang bersama anggota tim lain yakni Safira dan Hudson mengaku lomba ini terlihat seperti kompetisi akbar.
“Sehingga delegasi dari tiap-tiap universitas juga bagus-bagus semua dan baru penyisihan aja persaingan itu sudah terjadi sangat ketat sekali,” pungkas Michelle. (nas/sil)