Acara Halal Bihalal UMM di Dome (Foto : Lintang Humas) |
Budaya kupat memiliki nilai filosofis tersendiri di momen berlebaran hari raya. Hal itu dijelaskan oleh Drs. Nur Cholis Huda, M.Si. Dalam halal bihalal kelurga besar Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 29 April lalu. Turut hadir dalam agenda itu, Ketua Badan Pembina Harian (BPH) UMM sekaligus Menteri Koordinator Bidang Peembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP.
Lebih lanjut, Huda melanjutkan bahwa kupat terbuat dari daun janur yang memiliki nilai filosofis. Janur artinya ‘sejatine ning nur’ yang berarti cahaya yang benar-benar dari ilahi. Kupat juga memiliki kepanjangan tersendiri yakni laku papat atau empat L.
Pertama, yaitu lebar. Artinya waktu untuk berpuasa telah usai. Makanya, Huda mendorong muslimah untuk segera menyelesaikan utang puasa yang ada. Dengan begitu, makna lebar bisa diperoleh dengan penuh. Kedua, yakni lebur yang bermakna meleburnya kesalahan. Saling menghilangkan dan memaafkan.
Baca Juga : Jarang yang Tahu, Ini Beda Buka Puasa di Madinah dan Indonesia
“Kemudian yang ketiga adalah luber yang artinya kebaikan kita harus lebih-lebih. Dengan begitu kita bisa mendapatkan sejatine nur, yakni cahaya dari ilahi. Terakhir yakni labur yang artinya wajah kita harus cerah. Tidak boleh mengeluh dan sambatan,” jelasnya.
Sementara itu, Muhadjir mengingatkan akan tradisi Muhammadiyah yakni maju bersama. Membantu mereka yang belum maju untum bisa lebih maju.
Ia juga berpesan agar UMM harus bisa lebih sensitif akan perubahan. “Biasanya, lembaga yang sudah besar dan mapan tidak begitu sensitif akan perubahan. Maka, saya minta pimpinan dan juga staf agar tidak merasa sudah maju dan merasa paling depan. Harus terus mengembangkan diri, khsususnya dalam bidang akademik,” tegasnya.
Muhadjir juga sempat memorivasi para dosen untuk segera mencapai gelar profesor. Tidak mudah puas dengan apa yang didapat, dan terus berinovasi untuk memajukan negeri. “Jangan lelah membawa UMM ke barisan paling dean, baik di level nasional maupun internasional,” pungkasnya.
Baca Juga : Minuman Mawar Karya Dosen UMM Sukses Menangi Kompetisi Produk Kreatif
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan M.Pd. Mengatakan bahwa semangat Ramadan Kampus Putih luar biasa dan harus terus dinyalakan. Salah satu kegiatan Ramadan UMM yang menarik adalah sahur on the road ke berbagai wilayah bersama para mahasiswa asing. Kegiatan itu menarik banyak perhatian dan dinilai bagus.
“Kami selaku pimpinan juga mohon maaf sebesar-besarnya. Semoga di momen hari raya ini kita bisa saling memaafkan dan mendapat keberkahan,” pungkasnya mengakhiri. (Wil)