Wisuda Ke-109 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) (Foto : Lintang Humas) |
Anak muda perlu keterampilan literasi dan kecakapan digital, kreativitas dan inovasi, komunikasi, serta problem solving untuk menghadapi tantangan zaman. Hal itu ditegaskan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Budi Arie Setiadi, S.Sos., M.Si. Ia memberikan orasi ilmiah dalam Wisuda Ke-109 Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 29 Agustus lalu.
"Saat ini Indonesia memiliki jumlah penduduk usia produktif mencapai lebih dari 191 juta orang dan sebagian besar merupakan generasi Z. Di saat bersamaan, hingga tahun 2030, Indonesia diperkirakan membutuhkan talenta digital yang banyak, " ungkapnya yang hadir secara daring.
Baca Juga : Dosen UMM Kometari Langkah Arab Jor-joran Beli Pemain Bintang Sepakbola
Menurutnya, anak muda harus menjadi pionir dalam mengembangkan dunia digital melalui inovasi serta gagasan yang diciptakan. Digitalisasi bukan hanya sebatas peralihan dari yang konvensional menuju digital, namun juga mendorong perubahan dari segi budaya, ekonomi, dan sosial budaya. Dalam hal ini, perlu peran aktif dari Gen Z untuk tidak buta dengan terjun langsung ke era digitalisasi di era modern.
“Saat ini, kita menghadapi dua hal yakni keuntungan dan tantangan. Keuntungannya yakni kemudahan untuk mengakses informasi tidak terbatas untuk mengembangkan minat dan bakat yang dimiliki. Kemudian juga tantangan terkait informasi hoaks serta konten negatif yang banyak bertebaran,” lanjutnya.
Terakhir, dia mempercayakan kunci kemajuan tranformasi digital kepada Gen Z untuk menyongsong masa depan yang lebih baik. Dia juga mengutip kata-kata dari Franklin D. Roosevelt yakni ‘kita tidak selalu bisa membangun masa depan untuk generasi muda, tapi kita dapat membangun generasi muda untuk masa depan’.
Baca Juga : Mulai Ditinggalkan, Begini Cara Jaga Bahasa Daerah ala Dosen UMM
Sementara itu, Pimpinan Wilayah Aisyiyah Jawa Timur dalam hal ini diwakili oleh Dr. Nur Mukarromah S.KM., M.Kes. menyampaikan apresiasi tinggi kepada UMM yang telah melahirkan lulusan unggul. Ia bangga atas kerja keras seluruh sivitas akademika Kampus Putih untuk mendapatkan rekognisi, baik tingkat nasional bahkan internasional.
Ia juga memberi sederet pesan pada wisudawan. Ada beberapa indikator yang harus dimiliki oleh anak muda saat ini, di antaranya pengetahuan yang kuat, keterampilan unggul, serta etika yang baik. Anak muda harus berani mengambil langkah untuk membuat gebrakan baru demi menjawab problem yang ada.
“Jadilah orang yang berani untuk mengambil resiko berdasarkan perhitungan kemampuan serta skill yang matang. Harus berani menciptakan inovasi yang lebih baik, serta berani untuk mengambil keputusan. Mengapa? Karena kemenangan adalah milik orang-orang yang berani mengambil keputusan,” tegasnya.
Di sisi lain, Rektor UMM, Prof. Dr. Fauzan, M.Pd. mengatakan, bahwa kampus putih kini menjadi kampus di Indonesia yang dipilih oleh United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO). Hal ini memungkinkan Kampus Putih untuk bermitra dengan Persyarikatan Bangsa Bangsa (PBB). Itu juga dibuktikan dengan peran aktif UMM untuk turut serta dalam mewujudkan Sustainable Development Goals (SDG’s).
Menurutnya, modal ilmu yang telah didapat di UMM harus bisa dilanjutkan untuk kebermanfaatan masyarakat luas. Perjuangan para wisudawan pastinya mampu menciptakan resonansi kuat yang turut menciptakan kebanggaan bagi kedua orangtua. (Faq/Wil)