Erick Thohir menerima kenang-kenangan dari UMM yang diberikan melalui Fauzan, Rektor UMM (Foto : Rino) |
Transformasi digital dan ekosistem ekonomi memiliki peran vital dalam membangun negara dengan ekonomi terbesar di dunia. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) RI H. Erick Thohir, BA., M.B.A. kepada para mahasiswa baru Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Ia berkesempatan mengisi agenda Student Day Talkshow yang membahas Tranformasi Digital pada Sabtu (15/1) lalu di Dome UMM. Hadir pula secara langsung Wakil Bupati Malang Didik Gatoto Subroto, S.H., M.H., dan Direktur Lippo Plaza Batu Suwanto. Adapula Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, S.H., M.IP yang turut serta mengisi agenda secara daring.
Erick melanjutkan bahwa target Indonesia di 2025 adalah menjadi negara dengan ekonomi terbesar nomor empat di dunia. Tapi, mimpi itu hanya akan menjadi mimpi jika kita tidak mengusahakannya dengan baik, terutama dalam aspek ekonomi. Tentu akan banyak tantangan yang harus dimenangkan agar bisa mencapai mimpi itu.
Ia mengatakan dalam beberapa tahun kedepan, ekonomi tidak hanya berfokus pada Sumber Daya Alam (SDA) lagi. Namun akan fokus pada kemampuan manusia dalam mengelola ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Sehingga mampu mendorong ekonomi negara menjadi lebih maju. Oleh karenanya, di era digital seperti sekarang, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kapabilitas di bidang digital.
"Kita harus menyiapkan 17,5 juta tenaga kerja yang mempunyai kemampuan di bidang digital agar bisa memenangkan persaingan dengan negara lain. Maka, pembangunan infrastruktur digital serta pembentukan ekosistem yang baik dalam pengelolahan SDA menjadi poin utama. Dengan begitu, pembangunan ekonomi nasional bisa berjalan dengan lancar," ungkapnya.
Menurut Erick, saat ini banyak sumber daya alam yang dikirim ke luar negeri dengan harga yang murah. Kemudian pengelolaannya juga dilakukan oleh negara luar. Tentu, hal ini merugikan Indonesia. “Jangan jadi generasi rebahan dan konsumtif. Jadilah generasi produktif agar bisa bersaing dengan bangsa lain,” tegasnya.
Baca Juga : UMM Buka Kelas Profesional Essential Oil
Sementara itu, Ganjar menilai pengembangan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) menjadi hal yang penting. Sayangnya, hanya sebagian kecil dari mereka yang menggunakan fasilitas digital. Maka, ia mendorong mahasiswa untukt erjun langsung ke masyarakat dalam rangka mengupayakan peralihan bisnis menuju digitalisasi.
“Saya rasa, digitalisasi harus bisa masuk ke desa-desa sehingga UMKM mampu bertahan di arus digital yang semakin besar ini. Ada banyak manfaat proses digitalisasi yang bisa dirasakan, khususnya pembayaran online yang dirasa mampu menurunkan angka korupsi,” tuturnya menjelaskan.
Baca Juga : Sekolah Unggas dan Udang UMM Kewalahan Layani Permintaan Iduka
Ia juga ingin agar mahasiswa turun menjawab permasalahan yang ada di tengah masyarakat. Begitupun dengan menginsiasi aktivitas kolaborasi sehingga kendala pemasaran, permodalan, izin usaha serta hal lainnya dapat menemukan jalan terang. Pengembangan jejaring juga perlu ditingkatkan untuk mendorong penggunaan sistem dan pembayaran digital.
Di sisi lain, Rektor UMM Dr. Fauzan, M.Pd. menerangkan bahwa slogan Student Today Leader Tomorrow membuat Kampus Putih memfokuskan proses pendidikan dalam dua hal, kompetensi akademis dan leadership. “Dan agenda Student Day ini menjadi salah satu upaya untuk membangun leadership yang kuat. Khususnya melalui berbagai kegiatan mahasiswa, organisasi serta agenda-agenda yang menarik,” jelasnya.
Fauzan juga menjelaskan terkait terobosan baru UMM untuk menyiapkan lulusan yang mandiri yakni dengan Centre of Excellence (CoE). Beberapa di antaranya adalah sekolah udang, unggas, anggrek, rumput laut, welding inspector dan lainnya. Kampus Putih juga terus mengidentifikasi pengembangan aspek digital sehingga para mahasiswa UMM tidak tertinggal dengan keterampilan digital yang kini dibutuhkan. (wil)