HINGGA saat ini, minat baca masyarakat Indonesia, bahkan mahasiswa sebagai salah satu masyarakat ilmiah, turun drastis. Merespon hal itu, Ketua Program Studi (Kaprodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dra Tuti Kusniarti MSi MPd menjelaskan, gerakan literasi sastra sangat perlu digalakkan untuk mendekatkan sastra dengan masyarakat dan mahasiswa.
Salah satunya, yaitu dengan gelaran seminar nasional literasi sastra yang diadakan prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM bekerjasama dengan Himpunan Sarjana Kesustraan Indonesia (HSKI) Komisariat Malang pada Selasa (9/5) di Auditorium UMM.
Bagi Tuti, membaca erat kaitannya dengan aktivitas literasi. “Bacaan sastra juga sangat sedikit peminatnya sekarang. Ini merupakan momen untuk membangkitkan kembali pentingnya literasi sastra terutama pada mahasiswa kami,” jelas Tuti.
Menurut Tuti, literasi sastra sederhananya adalah membaca. Namun tidak hanya membaca, tapi perlu ada implementasi dari membaca tersebut. Membaca sastra juga harus membaca makna yang ada di dalamnya. Dengan mengangkat tema “Pembangunan Karakter Bangsa Melalui Gerakan Literasi Sastra”, Tuti berharap, dengan membaca sastra beserta makna di dalamnya maka mahasiswa bisa membaca manusia dan bagaimana harus berbuat untuk manusia lainnya.
Dengan dihadiri 350 peserta dari seluruh Indonesia, pada seminar nasional ini akan dibagi beberapa sesi parallel yang mana setiap sesi parallelnya ada pemakalah yang mempresentasikan tulisannya. Selain peserta dari seluruh Indonesia, di antaranya 40 mahasiswa prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia juga menjadi pemakalah.
Dengan melatih mahasiswa dalam presentasi dan penulisan ilmiah dapat membuat mahasiswa berani untuk mengeluarkan ide dan karyanya. “Ke depannya setelah seminar nasional ini, akan digenjot lagi penulisan ilmiah, salah satunya adalah pada Program Kreativitas Mahasiswa (PKM),” jelasnya.
Hadir juga dalam seminar nasional ini, staf ahli Kemendikbud RI Prof Dr Djoko Saryono MPd, ketua umum HISKI Pusat Prof Dr Suwardi Endraswara MHum dan ketua Asosiasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing Jawa Timur Dr Arif Budi Wurianto MSi. (jal/han)