Nasi Dimasak Magic Com Berbahaya? Ini Kata Dosen Fikes UMM

Author : Humas | Rabu, 10 Mei 2023 06:37 WIB
Ns. Henny Dwi Susanti., MKep. Sp.Kep. Mat., PhD. (Foto: Istimewa)

Beberapa waktu lalu, beredar kabar bahwa nasi yang dimasak menggunakan magic com memiliki unsur berbahaya, ketimbang yang dimasak dengan cara tradisional.  Hal ini dibantah Dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, Ns. Henny Dwi Susanti., MKep. Sp.Kep. Mat., PhD. Menurutnya, isu tersebut tidak benar. Tidak ada perbedaan kandungan dari hasil memasak nasi menggunakan magic com maupun secara tradsional.
 
“Itu tidak benar. Nasi baru akan menjadi cukup berbahaya apabila didiamkan terlalu lama dalam magic com. Hal itu dikarenakan adanya proses gelatinisasi dapat terjadi. Ini membuat perubahan nilai indeks glikemik pada nasi. Makanan yang mengandung kadar indeks glikemik yang tinggi dapat memicu penyakit seperti diabetes, obesitas, penyakit jantung dan kanker,” jelasnya.

Baca juga: UMM Terima Penghargaan Kampus dengan Kontribusi Teraktif Bidang Keinsinyuran
 
Henny, sapaan akrabnya, menambahkan, untuk menikmati nasi dengan kualitas terbaik dan aman, masyarakat hendaknya langsung mengonsumsinya tepat setelah matang. Tidak dianjurkan membiarkan nasi terlalu lama di magic com, apalagi dihangatkan berkali-kali.
 
“Tidak ada batasan maksimum untuk mendiamkan nasi dalam magic com. Tapi lebih baik segera dikonsumsi dengan catatan menunggu nasi sampai dingin terlebih dahulu. Nasi yang dingin, mengandung kadar gula yang lebih rendah dari nasi yang masih panas sehingga lebih aman untuk dikonsumsi tubuh,” tambahnya.
 
Selain memiliki nilai indeks glikemik yang cukup tinggi, nasi juga mengandung kurang lebih 90% karbohidrat, 8% protein dan 2% lemak. Namun, nasi termasuk salah satu makanan yang rendah serat dan memiliki kandungan asam omega 6.

Baca juga: Dilaksanakan di UMM, DPP IMM Buka Program Djazman English Scholarship
 
“Karbohidrat dalam nasi terdiri dari pati dan gula. Dua unsur itu yang menjadi salah satu alasan mengapa penderita diabetes disarankan untuk menghindari nasi putih”, katanya.
 
Dosen Ilmu Keperawatan ini juga berpesan untuk mengurangi konsumsi makanan yang tinggi karbohidrat seperti nasi dan roti. Mengingat adanya bahaya penyakit yang mengancam di masa depan. Menurutnya, Mengonsumsi makanan alami tanpa olahan bahan kimia adalah pilihan terbaik yang bisa dilakukan.
 
“Perbanyak konsumsi buah dan sayur. Selain memiliki banyak vitamin, keduanya juga memiliki serat. Sehingga bisa menjadi salah satu pilihan agar kita tidak bergarung pada karbohidrat saja,” pungkasnya mengakhiri. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image