Pamerkan Konsep CoE Asisten Advokat, Dosen UMM Raih Paper Internasional Terbaik

Author : Humas | Kamis, 18 Januari 2024 14:21 WIB
Isdian Anggraeny, S.H., M.Kn (Foto : Istimewa).

Isdian Anggraeny, S.H., M.Kn, selaku kepala laboratorium Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil meraih 1st Best Paper and Presenter di International Conference and National Annual Meeting Law Laboratory Association of Indonesia. Agenda itu dilaksanakan pada Desember lalu di Samarinda, Kalimantan Timur. Raihan itu tak lepas dari pembahasannya terkait konsep pembelajaran Center of Excellence (CoE) Hukum yang bersentuhan langsung dengan advokat.

Isdian menceritakan, pembuatan paper ini merupakan salah satu rangkaian dari International Conference. Selama kurang lebih satu bulan ia diberikan waktu untuk menuliskan gagasan dan ide dan dibawakan secara luring di puncak acara.

Baca juga : Bela Negara FPP UMM Lahirkan Generasi Kuat Fisik dan Mental

Dalam paper itu, ia menjelaskan terkait program CoE Hukum UMM yang menggunakan model integrated work based learning. Salah satunya terkait konsep menyelesaikan permasalahan sengketa melalui program CoE Kelas Asisten Advokat. CoE juga mampu memberikan gambaran pengalaman nyata kepada mahasiswa.

“Di sana, saya menekankan bahwa dalam CoE Asisten Advokat UMM bertujuan untuk menyiapkan mahasiswa di dunia kerja. Dengan begitu, ketika lulus mereka bisa menjadi generasi unggul dan siap bersaing,” ungkapnya.

Isdian mengatakan, banyak peserta dan pengelola laboratorium yang tertarik dengan CoE. Beragam pertanyaan juga ia dapatkan saat memberikan presentasi.

Baca juga : Pajak Hiburan Naik 40-75%, Begini Penjelasan Dosen UMM

“Mereka sangat kagum dengan inisiatif UMM untuk membuat program CoE, di mana kampus lain hanya melaksanakan magang dan biasanya berbeda dengan fokus penelitian mahasiswa,” ujarnya.


Salah satu alasan ia mengambil kajian CoE adalah karena belum banyak kampus yang melakukan hal yang sama. Ia berharap, CoE bisa menjadi inspirasi bagi kampus lain untuk memiliki program yang mirip. Sehingga bisa sama-sama melahirkan sumber daya manusia bidang hukum yang mumpuni.

Dalam konferensi tersebut, hadir berbagai pembicara internasional dan nasional dari beragam perguruan tinggi. Mereka saling berdiskusi dan memberikan terobosan untum bisa memajukan dunia hukum.

“Dari kegiatan International Conference ini, saya mendapatkan banyak pengetahuan baru untuk mengembangkan konsep pembelajaran dalam mempersiapkan mahasiswa. Ini merupakan bukti pentingnya membuka mata selebar mungkin dan haus ilmu untuk terus belajar. Sekalipun kami sudah menjadi seorang pendidik,” pungkanya. (ri/wil)
 

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image