SELAMA ini, guru-guru di sekolah hanya terbiasa membuat laporan saja sebagai evaluasi kegiatan belajar mengajar, padahal, menurut Guru Besar Ilmu Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Yus Mochamad Cholily MSi, ketika melakukan kegiatan belajar mengajar di kelas, banyak temuan yang mereka dapatkan dan bisa dibuat penelitian, misalnya Penelitian Tindakan Kelas (PTK).
Hal itulah yang membuat program studi Magister Pendidikan Matematika dan Pendidikan Bahasa Indonesia UMM berinisiatif untuk melatih dan mendampingi para guru guru Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Kota Probolinggo agar bisa menulis karya ilmiah.
“Tujuan jangka pendeknya, guru-guru diharapkan bisa membuat karya ilmiah yang bisa dibuat prosiding. Sedangkan, tujuan jangka panjangnya, guru bisa memberi sumbangan yang bagus dengan menulis di jurnal nasional maupun internasional,” ujar Yus.
Program yang dilakukan oleh dua prodi di Pascasarjana UMM ini merupakan tindak lanjut dari penandatanganan nota kesepahaman dengan Kementerian Dalam Negeri (Kemenag).
Bersama tim, kepala prodi Magister Pendidikan Bahasa Indonesia Dr Ribut Wahyu Eriyanti MSi MPd memberikan media pada guru-guru dari kedua sekolah tersebut diberikan media untuk membeberkan temuan di kelas yang kemudian dilakukan penelitian. Salah satu yang diajarkan dalam pelatihan ini ialah telaah model proposal PTK secara berkelompok.
Sebelumnya, dua kegiatan telah dijalankan program Magister Pendidikan Matematika dan Magister Pendidikan Bahasa Indonesia. Ialah pelatihan K13 untuk bagi guru-guru MAN 2 Kota Probolinggo yang diselenggarakan di kota Batu dan pelatihan membuat media solar cell sebagai media pembelajaran bagi guru-guru MAN 2 dan MTsN Kota Probolinggo yang dilaksanakan akhir bulan Juli lalu. Tak hanya dengan sekolah di Probolinggo, berbagai pelatihan juga telah dilaksanakan terlebh dahulu pada guru-guru di beberapa sekolah di Trenggalek dan Banyuwangi. “Kadang dari UMM yang mengunjungi sekolah, tak jarang juga mereka yang belajar ke UMM. Silahkan saja, kami sangat terbuka untuk saling berbagi ilmu,” imbuh Yus.
Sebagai kepala prodi Magister Pendidikan Matematika, Yus mengungkapkan dirinya memberlakukan kewajiban menulis kepada mahasiswanya. Salah satunya melalui mata kuliah Publikasi Ilmiah. “Mahasiswa Magister Pendidikan Matematika diwajibkan menulis untuk dimunculkan pada jurnal. Harapannya, karya tulis mahasiswa UMM ini bisa berguna untuk masyarakat. Ini bagian dari tanggung jawab akademik UMM pada masyarakat,” katanya.
Selain kewajiban menulis ilmiah, Yus mengungkapkan prodi Magister Pendidikan Matematika juga rutin menggelar seminar nasional dan internasional. Terakhir yakni Seminar Internasional Pendidikan Matematika yang digelar awal Agustus lalu. Tahun ajaran baru ini, prodi Magister Pendidikan Matematika menerima 21 mahasiswa baru. (ich/han)