Sambutan Wakil Rektor III UMM, Dr. Nur Subeki, ST., MT, (Foto : Istimewa) |
Program Djazman English Scholarship, hasil kerja sama antara Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Pusat Bahasa (LC) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), DPP IMM, dan Rumah Baca Cerdas (RBC) Institute A. Malik Fadjar, telah sukses menyelesaikan misinya selama tiga bulan. Dengan 180 pertemuan, program ini berfokus pada pengembangan kemampuan berbahasa Inggris di kalangan mahasiswa, Senin (21/8/2023).
Wakil Rektor III UMM, Dr. Nur Subeki, ST., MT, menegaskan bahwa UMM berkomitmen penuh dalam memfasilitasi para pegiat riset dengan mendirikan laboratorium khusus untuk mengembangkan minat dalam bidang kebahasaan serta riset. Hal itu juga bertujuan untuk mempersiapkan cendikiawan-cendikiawan hebat untuk generasi emas kedepan. Salah satu bukti nyata yaitu output dari Program Djazman English Scholarship ini, bahwa para peserta tersebut sudah ada beberapa yang mengikuti program diluar negeri.
Baca Juga : Mahasiswa UMM Kembangkan Aplikasi Permudah Tuna Grahita untuk Belajar
“Prestasi dan semangat dari Program Djazman English Scholarship tidak hanya meningkatkan kemampuan bahasa, tetapi juga menjadi inspirasi bagi semua generasi untuk berbicara bukan hanya dengan kata-kata, tapi juga tindakan nyata. UMM pasti memberikan wadah khusus untuk memfasilitasi para calon cendikiawan itu,” ungkapnya
Dalam program tersebut, setidaknya terdapat 28 peserta, terdiri dari 15 peserta IELTS dan 13 peserta TOEFL, program ini menghadapi tantangan dengan diskualifikasi satu peserta IELTS dan penarikan diri satu peserta TOEFL karena sakit. Meski demikian, program ini tetap dijalani oleh 26 individu yang termasuk 14 peserta IELTS dan 12 peserta TOEFL. Hasil ini menunjukkan dedikasi dan komitmen yang luar biasa dari kader IMM tersebut.
Baca Juga : Dosen UMM : Apakah Safe Deposit Box Masih Dibutuhkan?
Sementara itu, Abdul Musawir Yahya, MH, Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IMM, menyoroti pentingnya program pelatihan bahasa ini untuk meningkatkan kemahiran berbahasa Inggris. Dia menambahkan bahwa Kader IMM sudah saatnya untuk mengambil peran dalam menjadi juru bicara internasional dengan kemampuan bahasa asing yang berkualitas.
"Melalui program ini, kami berharap dapat memberikan ide dan kreativitas dari berbagai sudut pandang. Lebih dari itu, program ini tidak hanya ditujukan bagi anggota IMM yang sudah ada dalam struktur organisasi, tetapi juga terbuka untuk individu luar yang memiliki potensi istimewa."
Terakhir, Abdul sapaan akrabnya berpesan bahwa gerakan mahasiswa kini perlu melakukan transformasi dengan mengedepankan riset sebagai landasan dalam mengambil langkah. Dan sudah tidak sepatutnya hanya mengandalkan asumsi spekulatif saja.
"Riset yang ditanamkan dan dijalankan melalui program Djazman English Scholarship ini sangat unik dan tidak akan ditemukan dalam program-program lainnya. Dengan kehadiran program ini, kami ingin membangkitkan semangat positif di seluruh IMM di Indonesia, baik dari bidang bahasa hingga riset untuk mengambil langkah yang bijak dalam berbagai sektor," tutupnya. (*/Mah)