Dosen dan mahasiswa UMM menyanyikan lagu hymne guru di GKB I. |
ATMOSFER keharuan menyeruak di seantero Gedung Kuliah Bersama (GKB) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jumat (25/11) pagi. Pasalnya ratusan dosen dan mahasiswa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) secara bersamaan melantunkan hymne guru memperingati Hari Guru Nasional. Ratusan mahasiswa itu memadatiseluruh beranda gedung berlantai 6 tersebut.
“Kita memberikan sentuhan kepada seluruh aspek masyarakat bahwa begitu pentingnya peranan guru untuk meningkatkan kualitas bangsa ini. Tanpa ada guru saya yakin tidak ada orang yang pintar. Tidak ada yang bisa menjadi pimpinan yang hebat kalau tidak ada guru yang hebat. Makanya kita harus mencetak guru-guru yang hebat,” terang Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr Poncojari Wahyono MKes saat ditemui usai acara.
Disamping mencetak sarjana pendidikan, dijelaskan Poncojari, FKIP UMM juga diberi kesempatan untuk mencetak guru profesional. Salah satu upaya yang dilakukan yakni melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG) yang diadakan oleh Program Sertifikasi Guru (PSG) di UMM sebagai Rayon 144.
“Selain itu, kita juga membangun komunikasi dengan berbagai sekolah untuk melakukan pembinaan terhadap peningkatan kualitasnya, tidak hanya lewat pendidikan profesi,” terangnya.
Di Indonesia, terdapat hanya 15 perguruan tinggi yang memiliki kewenangan menyelenggarakan program sertifikasi tersebut. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UMM Dr Poncojari Wahyono M.Kes menjelaskan, UMM merupakan satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) yang dipercaya Kemendikbud mengadakan PLPG.
Selain UMM, 14 perguruan tinggi yang dimaksud yaitu Universitas Syah Kuala, Universitas Negeri Medan, Universitas Negeri Padang, Universitas Negeri Jakarta, Universitas Pendidikan Indonesia, Universitas Negeri Yogyakarta, Universitas Negeri Semarang, Universitas Sebelas Maret, Universitas Negeri Surabaya, Universitas Negeri Malang, Universitas Jember, Universitas Pendidikan Ganesha, Universitas Cendrawasih, dan Universitas Negeri Makasar.
Wakil Rektor I Prof Dr Syamsul Arifin MSi juga turut memberikan sambutan. “Saya bisa melihat cakrawala dunia, karena saya bisa berdiri di para pundak-pundak raksasa. Dan para pundak raksasa itu adalah guru-guru kita. Kita yang hadir di sini, di masa yang akan datang, anda akan menjadi guru. Menjadi seorang guru adalah sebagai suatu panggilan, sebagai nurani, tidak ada paksaan. Di atas pundak-pundak kita akan berdiri murid-murid kita untuk melihat dunia,” pungkas Syamsul. (can/han)