Periode ke 100 Wisuda UMM: Siapkan Lulusan Berdaya Saing Internasional
Author : Humas | Selasa, 06 Juli 2021 08:58 WIB
|
Dubes Indonesia unutk Republik Rakyat Tiongkok saat memotivasi wisudawan untuk menjadi manusia unggul. (Foto: Yafi Humas) |
Raihan predikat kampus bintang tiga dari lembaga QS Stars yang dicapai Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melengkapi rekognisi internasional yang sudah diperoleh. Sebelumnya, UMM juga telah dianugerahi sebagai kampus Islam terbaik di dunia versi UniRank. Kampus putih juga telah menyiapkan mahasiswa dan lulusannya dengan berbagai kemampuan agar mereka memiliki daya saing internasional.
Salah satu cara untuk mendapatkan daya saing internasional yakni dengan membentuk manusia unggul. Hal itu disampaikan oleh Duta Besar Indonesia untuk Jepang, H.E. Mr. Heri Akhmadi, dalam wisuda ke 100 UMM yang dilangsungkan secara daring dan luring dengan protokol kesehatan yang ketat. Menurutnya, manusia unggul adalah mereka yang merdeka, beriman dan bertaqwa, berilmu serta berbudaya. “Pun mereka yang selalu berusaha mengabdi kepada masyarakat dengan ide-ide inovatifnya,” tutur Heri.
Ciri-ciri manusia unggul yang Heri sebutkan selaras dengan program dan kegiatan yang ada di UMM. Sebut saja Program Pembentukan Kepribadian dan Kepemimpinan (P2KK) yang berusaha mengajarkan bagaimana menjadi manusia yang baik serta memiliki jiwa kepemimpinan. Adapula program Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) yang mendorong mahasiswa untuk berkontribusi dengan inovasi-inovasi unik dan menarik. Selain dua hal tadi, UMM juga menyediakan berbagai kegiatan agar para alumni bisa terbentuk menjadi manusia unggul.
Demi mendapatkan tujuan tersebut, Heri mengungkapkan bahwa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang digagas Kemendikbud memiliki peran strategis. Berbagai kebebasan diberikan oleh MBKM kepada kampus untuk menerjang sekat-sekat yang dulu membatasi. Begitupun dengan para mahasiswa yang memperoleh kebebasan untuk memilih mata kuliah, belajar di universitas lain, bahkan juga di negara lain. “Semua kebebasan dalam proses belajar mengajar tersebut bisa ditemukan dengan mudah di UMM ini,” tuturnya lebih lanjut.
Selain itu, menyiapkan para lulusan untuk bisa terjun di ekonomi digital juga menjadi aspek penting dalam rangka membentuk pribadi yang berdaya saing internasional. Sesuai dengan yang disampaikan oleh Dubes Indonesia untuk Republik Rakyat Tiongkok (RTT), H.E. Mr. Djauhari Oratmangun bahwa ada potensi besar yang dimiliki oleh sektor ekonomi digital.
Djauhari, panggilan akrabnya, mengatakan jika berkaca pada RRT, ada sekitar 162 unicorn yang memiliki transaksi e-commerce mencapai 2,4 triliun dollar US. Sementara Indonesia memiliki lima unicorn dan satu decacorn serta transaksi e-commerce sebesar 44 miliar dolar US. “Ada potensi besar di bidang ekonomi digital Indonesia. Apalagi adanya daya tarik yang luar biasa dari generasi muda, termasuk para wisudawan dan wisudawati yang hadir hari ini,” tuturnya di sesi wisuda ke 100 UMM, Selasa (29/6) lalu.
Maka dari itu, dijelaskan Djauhari, para wisudawan sebagai pengemban tongkat estafet selanjutnya harus memanfaatkan kesempatan dan potensi yang ada di depan mata. Sehingga mereka mampu mengambil bagian dan menentukan arah positif bagi Indonesia. “Semua orang punya peran. Upaya positif apapun memiliki kontribusi bagi kejayaan bangsa yang kita cintai ini. Jadi, teruslah berkarya dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya menjelaskan.
Sertifikat profesional juga memiliki peran penting agar para alumni bisa bersaing di dunia kerja level nasional dan internasional. Maka dari itu, UMM juga telah menyediakan Lembaga Sertifikasi Profesi untuk menyelenggarakan sertifikasi kompetensi bagi para mahasiswa yang akan lulus. “Tidak hanya disiapkan untuk bekerja, di UMM para mahasiswa juga didorong dan dibekali kemampuan untuk creating the job, menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur Kunjung Masehat, S.H., M.H. Ketua Badan Nasional Sertifikasi Profesi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P menerangkan bahwa UMM sudah membekali para alumninya dengan beragam hal. Dua di antaranya adalah ilmu dari pembelajaran yang didapat dalam proses belajar mengajar. Kemudian juga menyiapkan bekal dalam aspek pembentukan karakter. “Saya rasa aspek inilah yang memberikan corak berbeda pada diri wisudawan. Hal itu pula yang membuat keterserapan alumni UMM relatif tinggi. Terbukti dengan raihan bintang lima pada sisi employability yang diperoleh dari QS Stars,” jelasnya menerangkan.
Terakhir, hal senada juga diungkapkan oleh Dr. Fauzan, M.Pd. selaku Rektor UMM. Ia merasa capaian bintang lima aspek employability menjadi bukti bahwa kompetensi dan kemampuan yang dimiliki wisudawan bisa bersaing dengan mereka di tingkat internasional. “Artinya modal untuk sukses secara institusional sudah diberikan oleh kampus. Tinggal bagaimana saudara memanfaatkan peluang yang ada di depan mata. Saya yakin para wisudawan memiliki energi positif yang dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Teruslah optimis dalam menghadapi fase kehidupan selanjutnya,” pungkasnya. (syi/wil)
Shared:
Komentar