Pesan Din Syamsudin di UMM Jelang Tanwir Muhammadiyah

Author : Humas | Rabu, 22 Februari 2017 17:14 WIB
Prof. Dr. Din Syamsudin saat didaulat menjadi pembicara kunci dalam gelaran Seminar Pra Tanwir di Universitas Muhammadiyah Malang, Rabu (22/2). (Foto: Rino Anugrawan)

KETUA Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2015 Prof. Dr. Din Syamsudin, MA  menekankan pentingnya memperteguh watak gerakan Islam moderat Muhammadiyah di tengah pergulatan ideologi-ideologi dunia. Hal itu disampaikan Din saat dirinya didaulat sebagai pembicara kunci dalam gelaran Seminar Pra-Tanwir di Auditorium BAU UMM, Rabu (22/2).

Belakangan, dunia tengah dihadapkan pada situasi yang oleh sebagian pengamat disebut sebagai great disruption atau gangguan besar. Terutama karena adanya kerusakan-kerusakan yang bersifat akumulatif dalam kehidupan dunia.

“Baik kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan, ketidakadilan, kesenjangan, sampai kekerasan dalam segala bentuknya, termasuk juga kegoncangan cultural tsunami atau banjir budaya,” sebut Din.

Demikian juga, perang ideologi yang mengajawantah pada perang budaya adalah situasi yang niscaya terjadi, termasuk dalam internal sebuah agama. Terutama terkait dengan perbedaan pemahaman tentang adanya ajaran-ajaran beragama yang melahirkan madzhab-madzhab maupun aliran-aliran yang berbeda.

“Adalah karena kitab suci termasuk al Quran menurut saya memiliki watak ambivalen, yakni ayat-ayatnya dapat ditafsirkan. Ada ayat-ayat yang cenderung ditafsirkan dalam konteks yang positif, dan juga ada ayat-ayat yang cenderung dipahami secara negatif,” imbuh Din.

Din berpesan, sebagai organisasi masyarakat Islam yang mendeklarasikan diri sebagai gerakan wasathiyah, Muhammadiyah diharapkan mampu memberikan solusi lewat jalan-jalan moderat atau konstitusional, bukan jalan yang ditempuh oleh gerakan ekstrimis Islam.

Sementara itu, Tanwir yang merupakan lembaga musyawarah tertinggi Peryarikatan Muhammadiyah setelah Muktamar akan mengangkat tema ‘Kedaulatan dan Keadilan Sosial Menuju Indonesia Berkemajuan’. Menyinggung pelaksanaan sidang Tanwir Muhammadiyah Din berharap, warga Muhammadiyah tetap pada pengembalian pemahaman Islam moderat yang selama ini dinilai Din sudah baik.

 Sementara, kolokium dalam rangka menyambut Tanwir Muhammadiyah di Ambon 24-26 Februari 2017 mendatang itu mengahadirkan sejumlah pembicara. Di antaranya, Prof. Syafiq A. Mughni dipanel dengan Prof. Dr. Masdar Hilmy yang membahas materi ‘Peneguhan Identitas Muhammadiyah sebagai Gerakan Islam Moderat’. Di sesi kedua, seminar sehari ini juga menghadirkan Prof. Dr.  Munir Mulkhan, Dr. Sugiarti, M.Si, Dr. Budi Suprapto, M.Si. yang membahas materi ‘Muhammadiyah dan Kedaulatan Kebudayaan di Zaman Revolusi Digital’. (Humas UMM)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image