Ponpes Internasional Malik Fadjar Langsung Terima Banyak Santri

Author : Humas | Sabtu, 13 Juli 2024 13:29 WIB
Peresmian santri baru di Ponpes Internasional Malik Fadjar (Foto : Lintang Humas).

Suara lantunan Sang Surya terdengar dari Pondok Pesantren Internasional Abdul Malik Fadjar (AMF) pasa 13 Juli kemarin. Lagu tersebut menjadi penutup drama yang sekaligus menjadi awal langkah para santri dan santriwati untuk menimba ilmu di ponpes internasional tersebut. Turut hadir pada orang tua dan wali yang mengantarkan putra-putirnya dalam agenda serah terima santri baru PPI AMF.

Menyambut para tamu dan santri, Direktur PPI AMF Dr. Suprat M.Ed. mengajak para orang tua untuk ikut berdoa mendoakan anak-anaknya agar mampu memunculkan tekad dan harapan tinggi menjadi orang sukses. Menurutnya, memasukkan putra putrinya ke PPI AMF merupakan investasi masa depan anak-anak, termasuk masa depan umat.

Baca juga : Alumnus UMM Bekerja di BRIN, Begini Kisahnya

“Kesuksesan tidak akan bisa diraih tanpa tekad dan keyakinan penuh. Maka wasilah kita dengan menyandarkan semuanya pada Allah dan mendoakan anak-anak, insyaAllah mereka akan jadi anak anak kuat dan baik serta sukses di masa depan,” tegasnya.

Ia menegaskan, pengalaman Pimpinan Wilayah Muhammadiyh (PWM) Jawa Timur dan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam mengelola pendidikan dan mengabdi pada umat tidak perlu diragukan lagi. Keduanya tentu akan memberikan yang terbaik untuk memastikan kebaikan para santri dan santriwati.

Hal serupa juga dikatakan oleh Wakil Rektor I UMM Prof. Akhsanul In’am di depan para wali santri. Menurutnya, PPI AMF merupakan tempat yang tepat sebagai lokasi pendidikan para santri. Apalagi direktur dan wakil direkturnya merupakan lulusan luar negeri. Maka, akan ada banyak hal-hal baru yang menunjang dan mampu menciptakan iklim internasional di pondok pesantren ini.

Baca juga : Mahasiswa PGSD Tampilkan Empat Dongeng Fantasi

“Allah itu memposisikan umatnya berdasarkan dua hal, yakni kadar iman dan ilmu. InsyaAllah, PPI AMF bisa menjadi jalan bagu putra putri bapak ibu untuk mendapatkan keduanya. Hingga nanti mampu menjadi kader Islam dan Muhammadiyah yang terbaik,” katanya menegaskan.

Ia juga bercerita bahwa dulu, saat almarhum Prof Malik Fadjar masih sehat, memiliki impian adanya lembaga seperti PPI AMF. Namun sayang, mimpi tersebut belum bisa dilaksanakan hingga ia berpulang.

“Kami sivitas akademika UMM mendengar rancangan beliau dan akhirnya alhamdulillah bisa mewujudkannya dengan mengakuisisi tanah dan gedung ini. Kemudian dihibahkan pada PWM Jatim dan mendirikan PPI AMF,” katanya.

Terakhir, turut hadir dalam masa taaruf santri tersebut Wakil Ketua PWM Dr. Hidayatullah, M.Si. Ia mengatakan bahwa persyarikatan Muhammadiyah memang diproyeksikan untuk masa yang tak terbatas. Muhammadiyah juga merupakan gerakan Islam , dakwah, tajdid dan tanwir. 

“Gerakan Muhammadiyah juga tidak memiliki batas geografis. Ada lebih dari 30 cabang istimewa Muhammadiyah di berbagai negara, termasuk Aisyiyah, IMM bahkan IPM. Di setiap cabang tersebut juga pasti memiliki amal usaha. Bahkan Muhammadiyah memiliki perguruan tinggi di luar negeri seperti di Malaysia dan Australia,” tambahnya.

Kontribusi Muhammadiyah di Indonesia juga signifikan, termasuk di bidang pendidikan. Ada puluhan ribu lembaga pendidikan yang dimiliki Muhammadiyah di seluruh Indonesia. Di Jawa Timur, ada lebih dari 1035 dari SD hingga SMA. Salah satunya PPI AMF ini yang dirancang dengan iklim internasional.

Hidayatullah juga mengajak para santri untuk yakin dan memiliki cita-cita sebagaimana pesan Abdul Malik Fadjar. “Saya ingat dulu saat diajar Pak Malik. Beliau berpesan bahwa kita boleh tidak memiliki apa apa, tapi kita harus tetap memiliki cita-cita,” tegasnya mengakhiri. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image