Para Peserta Orientasi Program Profesi Guru UMM. (Foto: Wildan Humas) |
Guru memiliki tanggung jawab dan peran strategis dalam mengantarkan anak didik menjadi manusia unggul yang diperhitungkan masyarakat. Maka, guru harus memiliki kemampuan yang lebih dan bisa menghadirkan pendidikan yang sesuai dengan kemajuan zaman. Hal itu disampaikan Rektor Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Dr. Fauzan, M.Pd. dalam Orientasi Program Profesi Guru UMM, Sabtu (24/9) lalu.
Lebih lanjut, Fauzan menegaskan bahwa PPG bukanlah kegiatan seremonial dan formal belaka. Namun harus dimaknai sebagai secara substansial untuk menciptakan guru yang profesional dan andal. Peserta PPG juga dituntut untuk bisa memahami kondisi anak didik di tahun 2030 mendatang. Apakah mereka bisa bersaing di zaman itu atau malah menjadi orang yang tidak memiliki kepakaran maupun keunggulan.
“Kenapa 2030? Karena tahun itu merupakan awal dari puncak bonus demografi yang dirasakan Indonesia. Kalau tidak berhasil memanfaatkannya, semua impian Indonesia emas 2045 hanya menjadi angan-angan. Padahal, diprediksi Indonesia mampu mendudukin epringkat enam dengan ekonomi terbesar di dunia,” jelasnya.
Baca juga: Keren, Pascasarjana UMM Dampingi Kampus Luar Negeri Hasilkan Jurnal Ilmiah Bereputasi
Rektor asal Kediri ini menjelaskan bahwa guru harus bisa melaksanakan tugasnya dengan visi maximize, bukan minimize. Ciri pola pikir yang minimize adalah ketiadaan inovasi dan kebaharuan. Cara seperti ini tidak akan berhasil di zaman yang serba cepat. Maka, menurutnya perubahan harus segera dilakukan agar sumber daya manusia masa depan bisa lebih terjamin.
“Cara kerja pesimis dan permisif harus segera ditinggalkan. Berpindah dan beranjak menuju cara kerja yang cerdas dan selalu berorientasi masa depan. Guru harus bisa menghadirkan masa depan ke pendidikan hari ini, bukan menghadirkan cara masa lalu ke hari ini,” ungkapnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM, Dr. Trisakti Handayani, MM. menjelaskan bahwa para peserta PPG seyogyanya bersyukur. Karena di luar sana, ada ratusan ribu bahkan jutaan guru yang masih menunggu dan belum tersertifikasi. Ia juga berpesan agar mahasiswa PPG mampu menjaga kesehata mental dan fisiknya. Mengingat proses pembelajaran akan berlangsung cukup lama dalam sehari.
Baca juga: Berbekal UMM PASTI, Prodi Hukum UMM Raih Akreditasi Unggul
Trisakti, sapaan akrabnya juga menjelaskan beberapa kompetensi yang harus dimiliki oleh peserta PPG. Dimulai dengan cinta tanah air, berwibawa, tegas, disipilin, penuh panggilan jiwa, sepenuh hati dan kemurahan hari. Mereka juga dituntut bisa merumuskan indikator capaian pembelajaran yang dilangsungkan. Pun dengan menguasai materi-materi yang ada.
“Teman-teman PPG juga diharapkan mampu melaksanakan pembelajaran berbasis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) serta mampu mengeveluasi masukan, proses, dan hasil pembelajaran. Maka, saya harap teman-teman bsia mengikuti proses PPG ini dengan baik dan sepenuh hati sehingga mampu menjadi guru profesional dengan orientasi masa depan,” tegasnya mengakhiri. (Wil)