Prodi Agribisnis Pertahankan Akreditasi A

Author : Humas | Senin, 31 Desember 2018 10:15 WIB
Salah satu mahasiswa Prodi Agribisnis Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Muhammadiyah Malang meraih omzet hingga 78 juta pada setiap kali periode pengemasan jamu pace Super Noni Power. (Foto: Humas)
Setelah Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris yang memperoleh akreditasi A, kini giliran Prodi Agribisnis (Prodi) Fakultas Pertanian dan Peternakan (FPP) UMM. Tepat 19 Desember lalu, Prodi Agribisnis mempertahankan akreditasi dari BAN-PT.
 
Melalui Livia Windiana, SP M.Agr, Sekretaris Prodi Agribisnis ini menjelaskan, proses akreditasi yang dilalui jurusannya terhitung cepat dan cemerlang. Pada 17 Desember dilakukan penilaian, tanggal 19 Desember hasil sudah diterima. 
 
Hal itu tak lepas dari kecekatan Prodi Agribisnis dalam merevisi setiap evaluasi yang diberikan tim Assesor. “Kami tanggap dan segera kami perbaiki. Ini yang barangkali menjadi salah satu poin plus,” tutur Livia saat dihubungi Senin, (31/12).
 
Selain itu, persiapan yang dilakukan Prodi Agribisnis dirasa sudah matang. “Ketika Assesor menilai, seluruh data-data dan lampiran sudah lengkap. Ada beberapa aspek yang berkali-kali dipuji oleh tim Assesor,” terang Livia. 
 
Salah satunya penelitian dosen yang beragam dan banyak. “Dosen-dosen kami memiliki penelitian banyak, baik internal maupun eksternal. Raihan ini yang sering mendapatkan pujian,” kata Livia mengulang pujian Asesor.
 
Selain itu, kegiatan wirausaha mahasiswa juga menjadi poin lebih. Beberapa usaha mahasiswa itu di antaranya berupa Jamu, Sambal Bajak hingga Seblak. Semuanya dikelola secara mandiri di bawah bimbingan para dosen pengembang.
 
Prodi Agribisnis sejak September 2018 dipercaya mengelola lahan bisnis. Tepat 9 Oktober, lahan tersebut diberi nama Agricorner. “Kami jual hasil pertanian dari Agriteknologi seperti sayur organik dan lain-lain,” terangnya. 
 
Di lain kesempatan, Wakil Rektor I UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si., menyatakan, Kampus Putih memang telah menyiapkan langkah-langkah strategis di bidang yang menjadi aspek penilaian untuk meningkatkan mutu kelembagaannya. 
 
“Langkah strategis itu di antaranya penguatan Sumber Daya Manusia. Baik jenjang pendidikan kualifikasi dosen. Maksimal doktor, hingga ke jenjang Guru Besar. Langkah lain yakni kami terus memacu kualitas kelembagaan,” jelasnya.
 
Masih di aspek mutu kelembagaan, sambung Syamsul, beberapa program studi (Prodi) UMM telah memperoleh akreditasi A. Juga mempercepat proses sejumlah Prodi yang masih belum memperoleh akreditasi Sangat Baik (A). 
 
Disamping itu, pihaknya juga akan mengembangkan Prodi yang terekognisi oleh lembaga akreditasi internasional. UMM sendiri, sebut Syamsul, memiliki 3 Prodi terekognisi Asean University Network-Quality Assurance (AUN QA). 
 
“Yakni Prodi Manajemen, Pendidikan Biologi dan Peternakan,” sebut Syamsul.
 
Kinerja penelitian dan publikasi jadi sorotan tersendiri. Syamsul mengklaim telah memiliki skema pembinaan serta pengembangan khusus agar dosen bisa mempublikasikan artikelnya di jurnal internasional bereputasi.
 
“Tak kalah penting, prestasi kemahasiswaan juga tolok ukur yang tidak boleh tertinggal. Dari sekian (strategi) itu, kita punya modalitas untuk terus kita kembangkan ke level yang lebih baik lagi,” tandasnya. (mir/can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image