Prodi Bahasa Inggris UMM Kini Punya Kelas Profesional Perhotelan

Author : Humas | Minggu, 05 Maret 2023 07:10 WIB
General Manager Hotel Aston Inn Batu Bersama Dosen Prodi Bahasa Inggris. (Foto: Istimewa)

Demi mendukung Indonesia emas 2045, berbagai Center of Excellence (CoE) sudah dihadirkan oleh Universiats Muhammadiyah Malang (UMM). Salah satu yang menarik adalah CoE English for Hospitality garapan Prodi Bahasa Inggris yang kini menggaet sederet hotel bertaraf nasional dan internasional. Beberapa di antaranya Hotel Aston Inn Batu, Hotel Samara Batu, Hotel Onsen Batu dan lainnya. Adapun program ini sudah dibuka sejak Februari 2023 ini.

Menariknya, pembukaan program CoE itu juga diramaikan dengan kuliah perdana yang diisi oleh Rocky, general manager Hotel Aston Inn Batu. Di hadapan para peserta CoE, ia menceritakan kisa perjuangannya. Mulai dari kisah perantauannya ke Dubai, hingga sekarang menempati posisi sebgaai general manager.

“Jangan takut untuk keluar dari zona nyaman. Cobalah hal baru agar mengerti banyak hal. Akan ada banyak sekali pengalaman yang sayang jika dilewatkan,” tegasnya.

Hadirnya CoE English for Hospitality juga menjadi bukti nyata keseriusan prodi Bahasa Inggris untuk mencetak generasi unggul yang memahami dunia hosptality. Di sisi lain, Dekan FKIP UMM Dr. Trisakti Handayani, M.M. menegaskan bahwa CoE ini bertujuan mempersiapkan mahasiswa untuk bersaing di kompetisi kerja. Dengan begitu, ketika mereka lulus, akan ada banyak pekerjaan strategis yang bisa dimasuki. Apalagi dengan berbagai soft skill dan hardskill yang didapat selama proses CoE.

Baca juga: Ini Kata Dosen UMM tentang Pro Kontra Childfree

“Bidang perhotelan adalah bdiang yang strategis. Jika mampu memanfaatkan kesempatan itu, saya yakin mahasiswa mampu memiliki karir yang moncer. Apalagi ditunjang dengan kemampuan ahasa inggris yang sudah dipelajari di perkualiahan,” katanya. 

Lebih lanjut, program ini juga mendukung pencanangan program kelulusan tepat waktu (KTW) UMM. Yakni memepersingkat studi mahasiswa dengan kebijakan konversi nilai mata kuliah. Hal itu membuat tingginya mahasiswa yang mendaftar program ini. Namun, hanya ada 30-40an mahasiswa yang diterima karena berbagai pertimbangan. 

Baca juga: Tekan Emisi Karbon, Mahasiswa UMM Rancang Knalpot Ramah Lingkungan

Salah satu peserta yang diterima adalah Bella Thalita. Ia bersyukur bisa terpilih dan tidak sabar untuk mengikuti berbagai rangkaiannya. Apalagi dengan sederet praktek yang bsia dilakukan, sehingga ia tidak hanya mendapatkan toeri semata. 

“Dengan bekal ini, saya yakin bsia bersaing di dunia kerja nanti. Pun dengan ketepatan dalam hal kelulusan kuliah,” pungkasnya. (wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image