Workshop Penguatan Karir Prodi Ilmu Komunikasi UMM (Foto: Syifa Humas) |
Lulusan Komunikasi tidak cukup berbekal pengetahuan dan kemampuan komunikasi konvensional saja, tapi juga harus membekali diri dengan creative digital communication. Demikian topik yang mengemuka dalam Workshop Penguatan Karir Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 24-27 Mei lalu. Kegiatan yang didukung PLN Peduli ini mengangkat tema “Creative Communication Works in Digital Wave”. Tiga kelas dibuka dalam workshop tersebut, yakni Social Media Optimization, Digital Journalism for Social Media dan Videography for Social Media.
“Saya menyambut baik workshop ini karena dunia komunikasi sudah sedemikian majunya. Semua bidang pekerjaan memerlukan komunikasi yang baik. Apalagi kita tahu bahwa komunikasi memerlukan kreativitas, critical thinking dan collaboration,” kata Wakil Rektor III UMM, Dr. Nur Subeki, ST., MT., saat membuka acara.
Adapun workshop diikuti 150 mahasiswa yang setiap kelasnya diisi oleh 50 mahasiswa yang telah lulus mata kuliah teori dan sedang atau sudah mengikuti kelas praktikum. Meski pendaftaran hanya dibuka selama dua hari, peminat yang mendaftar jauh melebihi kapasitas.
Materi diawali oleh CEO PT Trinusa Sosialoka Indonesia Miftah Faridh Oktofani. Ia menyampaikan general lecturer kepada seluruh peserta terkait etika dasar dan aturan maun komunikasi digital kreatif. Kemudian setelah kuliah umum, mereka dibagi menjadi tiga kelas yang sudah disiapkan.
Pada kelas Social Media Optimization tampil sebagai instruktur adalah Rizka Alya Putri dan Muhammad Bahrul Ulum. Keduanya merupakan bagian dari Sosialoka Indonesia. Dua alumni Komunikasi UMM ini, menurut Miftah, merupakan tim inti Sosialoka yang paling diandalkan selain dua alumni Kampus Putih lain yang ada di perusahaan di bidang konsultan spesialis digital ini.
Sedangkan dua kelas lainnya diampu oleh dosen tetap dan dosen luar biasa UMM. Kelas Digital Journalism for Social Media diampu mantan ketua AJI Malang dan wartawan Tempo, Eko Widianto, dan dosen Komunikasi UMM, Nasrullah. Sementara instruktur kelas Videography for Social Media adalah Kepala Divisi Cipta Visual Biro Komunikasi dan Informasi UMM, Rino Anugrawan dan dosen Komunikasi UMM, Novin Farid Styo Wibowo.
Tak hanya kelas teori, workshop juga dilanjutkan dengan simulasi dan praktek. Laboratorium Komunikasi UMM sebagai backbone workshop ini merancang skema praktikum dengan instruktur pendamping masing-masing kelompok. “Kami ingin workshop ini melahirkan outcome skill yang dibuktikan dengan karya yang riil,” kata Kepala Laboratorium Komunikasi UMM, Widiya Yutanti.
Dijelaskannya, tiga kelas yang dibuka merupakan trailer menjelang dibukanya kelas Center of Excellence (CoE) School of Creative Digital Communication (SCDC) milik Komunikasi UMM. Dalam waktu dekat kelas-kelas sekolah CoE ini akan ditawarkan kepada mahasiswa dan publik luas. Saat ini mitra industri yang telah digandeng Komunikasi UMM adalah PT Trinusa Sosialoka Indonesia dan Asosiasi Pemerintah Kepulauan dan Pesisir Seluruh Indonesia (Aspeksindo).
Adapun Sosialoka Indonesia merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agensi digital specialist. Sedangkan Aspeksindo memiliki anggota lebih dari 150 kabupaten dan kota di Indonesia yang siap menjadi partner pengguna jasa dan lulusan CoE SCDC.
“Dalam waktu dekat beberapa mitra strategis kami juga akan segera teken MoU. Antara lain yang bergerak di bidang digitalisasi pelayanan publik, production house, stasiun televisi dan pengembang super aplikasi,” tambah Nasrullah.
Untuk merangsang kreativitas peserta, pihak prodi juga memberikan insentif bagi peserta dengan karya terbaik. “Memberikan apresiasi pada mahasiswa yang berkreasi telah menjadi tradisi di Komunikasi UMM. Untuk itu kepada karya terbaik pada masing-masing kelas akan diberikan voucher beasiswa yang dapat digunakan untuk melanjutkan ke kelas CoE SDCC nantinya,” pungkas Nasrullah. (Syi/Wil)
Penulis:Syifa Dzahabiyyah | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain