Rektor Fauzan: Seorang Dokter Juga Harus Punya Kepribadian Melayani Masyarakat

Author : Humas | Senin, 06 Januari 2020 08:54 WIB
Rektor UMM (batik cokelat) usai membuka gelaran lokakarya dan evaluasi. (Foto: Istimewa)

Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan RSU Haji Surabaya menggelar kegiatan Lokakarya dan Evaluasi Kepaniteraan Klinik RS Pendidikan Utama, RS Jejaring dan Puskesmas.

“Ini adalah rangkaian kegiatan tahunan tentang evaluasi selama setahun, kira-kira ada permasalahan apa dan solusi yang harus dilakukan bagaimana. Akan diplenokan dalam forum yang besar, misal seperti perubahan dari desain kurikulum,” ujar dr. Risma Karlina Prabawati, Sp.S selaku ketua panitia saat ditemui di Harris Hotel and Conventions Malang.

Menjadi pemateri sekaligus  Pengurus Divisi Rumah Sakit Pendidikan pada Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI), dr. Rini Listiowati, MMR., mengangkat judul “Peran RS Pendidikan sebagai Wahana Pendidikan dokter Muda di Era JKN”. Pada kegiatan yang berlangsung selama dua hari (4-5/1), kegiatan ini diikuti oleh 19 Rumah Sakit Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim), 15 Rumah sakit Jejaring, serta  9 Puskesmas wilayah Dinas Kesehatan Kediri.

Baca juga: Fauzan Kembali Terpilih Secara Aklamasi sebagai Calon Rektor UMM 2020-2024

Saat ini di AIPKI memiliki 94 anggota Fakultas Kedokteran di Indonesia. “Dari 94 itu, yang mempunyai rumah sakit pendidikan baru sekitar 70. Jadi masih ada 24 fakultas kedokteran yang belum mempunyai rumah sakit pendidikan,” ungkap dr. Rini.

Selain itu Rini menjelaskan pula tentang fungsi dan tugas Rumah Sakit Pendidikan dalam Tata Kelola organisasi yaitu, terdiri atas tiga poin yakni Pelayanan, Penelitian, dan Pendidikan.

“Pada pelayanan harus menjamin mutu dan keselamatan pasien serta pelayanan sesuai kebutuhan pasien. Adapun penelitian meliputi pengembangan pusat unggulan, kerjasama dengan pelaku industri, penelitian untuk pendidikan  kedokteran. Dan untuk ranah pendidikan meliputi penyediaan dosen, menyediakan tenaga kesehatan hingga membina jejaring Rumah Sakit Pendidikan,” jelasnya.

Baca juga: Mahasiswa UMM Buat Sistem Pintar Pendeteksi Kebakaran Hutan

“Sebagai salah satu institusi yang tidak mau ketinggalan dari dinamika masyarakat, khususnya dinamika kehidupan manusia, maka konsolidasi yang di dalamnya berupa suatu upaya untuk mengevaluasi kegiatan, adalah satu keharusan. Evaluasi jika dimaknai lebih luas, tidak hanya pada tatanan-tatanan parsial. Tetapi kami berharap evaluasi secara menyeluruh,” tandas Dr. H. Fauzan M.Pd selaku rektor UMM.

Sehingga evaluasi tidak hanya dilakukan untuk meningkatkan kualitas akademik yang dimiliki oleh calon dokter, tetapi juga diharapkan memiliki kontribusi yang lebih baik dalam rangka membentuk kepribadian seorang dokter. "Jadi, disamping mereka memiliki kompetensi yang memang mumpuni, tetapi tidak kalah pentingnya ini adalah adanya kepribadian yang diharapkan dapat melayani masyarakat,” pungkas Fauzan saat sambutan sekaligus membuka acara. (riz/can)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image