Rektor UMM Saat Membacakan Puisi Kebangsaan (Foto : Lintang Humas) |
Belasan pertunjukan ditampilkan dalam ajang Geragah Taruna Nusantara garapan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dan Forum Kerukunan antar Umat Beragama (FKAUB) Malang. Acara yang dilaksanakan pada 31 Oktober itu dihiasi dengan penampilan hasil kolaborasi umat antara agama. Salah satu yang menarik adalah pembacaan puisi yang ditampilkan langsung oleh Rektor UMM Prof. Dr. Fauzan, M.Pd.
Fauzan membawakan puisi berjudul “Majulan Indonesiaku”. Puisi tersebut semakin membuat para tamu dan peserta semakin bersatu meski memiliki latar belakang yang berbeda. Ia menegaskan bahwa Indonesia menjadi tempat tumpah darah yang selalu dicintai. Berupaya dan berjuang menjadikan Indonesia negara yang berdikari, bernilai, dan disegani.
“Untukmu negeri tercinta, Engkau Indonesia tempat berpijak menggantungkan cita dan asa bagi rakyatnya. Betapa mahal ongkos yang dibayar untuk dapat lahir dengan gangsar. Kini tak terasa engkau telah 78 tahun lamanya menjadi merdeka. Banyak yang berharap hendaknya engkau menjadi negeri yang bermartabat. Tak terkecuali pemuda pemudi bersumpah serapah menjunjung tinggi negeri ini,” secuil puisi itu dibacakan oleh Fauzan.
Baca Juga : Ribuan Tokoh antar Umat Beragama Serukan Persatuan di UMM
Sementara itu, dalam sambutannya Fauzan menilai, momen tersebut diharapkan mampu memperkuat rajutan tali persaudaraan antar umat beragama lintas budaya. Baik itu yang ada di Malang Raya maupun di masyarakat luas.
“Kita bisa bersatu, kita bisa bersanding, kita juga bisa bercengkrama tanpa batasan suku, ras, agama, dan lain. Indah rasanya kita bisa bersama dan bersatu. Hanya itulah yang sebenarnya diinginkan dalam kehidupan untuk menuju kedamaian bersama,” ungkapnya.
Baca Juga : Kolokium Doktoral FISIP UMM Beri Solusi Tingkatkan Kualitas Pelayanan Publik
Di sisi lain, Sekjend FKUB Malang Pendeta David Tobing St. S.Th. M.Pd. menegaskan, perbedaan bukanlah suatu hal yang harus diperdebatkan. Namun perbedaan merupakan suatu hal yang harus disatukan dengan cinta kasih serta ketulusan.
“Dengan begitu, ini bisa menjadikekuatan yang besar dan menghasilkan keindahan layaknya pelangi,” tegasnya pada ribuan mahasiswa dan peserta. (Wil)