Upacara 17 Agustus di UMM Menggunakan Pakaian Adat. (Foto: Haqi Humas) |
Ada pemandangan menarik dalam upacara Kemerdekaan Republik Indonesia (RI) yang diadakan oleh Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), pada Rabu (17/8). Ribuan peserta yang hadir mengenakan pakaian adat dari berbagai daerah selama upacara berlangsung. Antusiasme yang tinggi terlihat karena sudah dua tahun upacara 17 Agustus di UMM tidak diadakan karena adanya pandemi.
Perayaan kemerdekaan RI di UMM juga turut dimeriahkan oleh anak-anak sekolah dasar (SD). Mereka saling berkompetisi dalam berbagai lomba yang sudah disediakan UMM seperti lomba fashion kids, mewarnai, hingga menyanyi lagu nasional dan daerah. Bahkan adapula lomba ketangkasan, di antaranya estafet bola, estafet karet, serta estafet kursi. Hal ini untuk menanakan nilai-nilai kebangsaan dan nasionalisme dalam diri generasi masa depan.
Tidak hanya untuk kalangan luar, beragam lomba juga diadakah bagi sivitas akademika UMM. Mulai dari bakiak hingga estafet karet sudah disiapkan. Hal itu merupakan upaya UMM untuk merekatkan silaturahmi dan kerjasama serta memperkuat rasa nasionalisme dan cinta tanah air.
Sementara itu, dalam amanatnya, Sekretaris Badan Pembina Harian (BPH) UMM Drs. Wakidi mengajak sivitas akademika UMM untuk menjaga keutuhan persatuan. Karena menurutnya, dengan persatuan, tujuan bersama yang dicanangkan bisa terwujud.
Baca Juga: Semarak Agustusan UMM, Lomba Egrang hingga Jembatan Fashion Week
“Ini adalah momen langka bagi kita untuk mengenakan pakaian adat yang berbeda-beda seperti ini. Selalu jaga keberagaman adat dan etnis ini sebagai pondasi untuk membangun persatuan dan kesatuan demi kemajuan kita bersama,” ungkapnya.
Wakidi juga menegaskan agar kemerdekaan RI yang sudah berusia 77 tahun ini bisa diisi dengan hal-hal yang bermanfaat. Bukan hanya dirayakan dengan gembira saja. Salah satunya dengan cara melahirkan generasi masa depan yang mumpuni, mandiri dan mampu menebar kebaikan kepada masyarakat.
“Ini juga menjadi bentuk usaha kita dalam mempertahankan kemerdekaan yang sudah diperjuangkan oleh para pahlawan dengan seluruh jiwa dan raganya. Kita tidak boleh berdiam diri dan tidak memanfaatkan perjuangan mati-matian yang sudah mereka lakukan,” ungkapnya.
Usai upacara, diumumkan pula sederet nama mahasiswa berprestasi. Pun dengan dosen serta karyawan berprestasi. Mereka diberi apresiasi serta penghargaan langsung oleh Rektor Kampus Putih UMM.
Baca juga: Mahasiswa UMM asal Vietnam Ceritakan Kesan Menimba Ilmu di Indonesia
Sementara itu, mahasiswa internasional asal Iran, Farzaneh Sadeghi Moghaddam merasa senang dan bahagia bisa turut hadir dalam upacara di UMM. Ia mengaku bahwa ini menjadi kali pertamanya mengikuti upacara kemerdekaan Indonesia. Menurutnya, orang-orang Indonesia terlihat sangat bangga dengan negaranya.
“Salah satu yang paling menarik adalah keberagaman baju adat yang dikenakan peserta upacara di UMM ini. Saya sangat menyukainya. Kalau saya boleh bilang, budaya menjadi daya tarik yang luar biasa dari Republik Indonesia,” katanya.
Farzaneh, begitu ia kerap disapa, menambahkan bahwa kecintaan masyarakat akan budayanya tidak hanya terlihat dari baju adat. Tapi juga tari, kebiasaan, dan juga jumlah bahasa lokal yang melimpah. Bahkan, bahasa daerah juga diajarkan di sekolah-sekolah formal. Hal itu membuatnya takjub dan ingin belajar banyak hal tentang negara maritim ini.
“Saya tentu ingin mengucapkansSelamat hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-77. Semoga negara ini bisa lebih maju dan tetap menjaga budayanya yang kaya,” ungkap mahasiswa magister UMM itu. (*wil)