Lebih dari 4.500 siswa dan guru memadati Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) dalam ajang bergengsi Muhammadiyah Education (ME) Award (Foto : Lintang Humas) |
Lebih dari 4.500 siswa dan guru memadati Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), 20 Oktober lalu. Hal itu tak lepas dari penyelenggaraan ajang bergengsi Muhammadiyah Education (ME) Award yang mempertemukan berbagai sekolah dari semua tingkat, yakni SD, SMP, hingga SMP. Belasan cabang lomba juga dihadirkan untuk memacu semangat para siswa dan guru untuk menjadi juara, mulai lomba robotika, matematika, IPA, pidato bahasa Arab dan Inggris, guru berprestasi, business plan, dan lain-lain.
Turut hadir dalam pembukaan itu, Penasigat Khusus Presiden Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P. yang memberikan motivasi. Ia mengatakan, ME Award sangat penting dan berarti bagi para siswa dan siswi agar bisa saling mengenal dan mengasah kemampuan. Peningkatan kemampuan para murid merupakan hal penting yang harus dilakukan oleh guru, orang tua, dan siapa saja yang bertanggungjawab dalma dunia pendidikan. Menurutnya, seorang siswa Muhammadiyah harus dibekali dengan pemikiran yang kritis agar kreativitas terus terbentuk dan bermanfaat untuk masa depan.
Baca juga : Dilantik Jadi Wamen RI, Begini Kata Mantan Rektor UMM
“Kita harus membawa anak didik kita ke level yang tinggi dengan melatih cara berpikir yang luas. Setiap sekolah juga harus bisa memastikan para muridnya memiliki keterampilan komunikasi yang baik, inovasi, kreatifitas yang tinggi, serta kolaborasi yang baik dengan orang-orang di sekitarnya. Hal tersebut dilakukan agar sekolah-sekolah di Muhammadiyah dapat menciptakan generasi unggul di masa depan,” ujarnya.
Lebih lanjut, Muhadjir menjelaskan permasalahan yang dihadapi para siswa Indonesia saat ini, salah satunya tingkat keterampilan komunikasi yang relatif rendah. Penggunaan satu bahasa dalam proses pembelajaran dan kehidupan membuat keterampilan komunikasi masayrakat kurang berkembang. Ia membandingkan Indonesia dengan Malaysia atau Singapura yang saat ini juga menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa kedua sehingga meningkatkan kepercayaan diri masyarakatnya. Maka, ME Awards dinilai menjadi ajang yang bagus dalam meningkatkan kepercayaan diri para siswa-siswi Indonesia, khususnya di Jawa Timur.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jatim Dr. dr. Sukadiono, M.M. mengatakan, ada tiga ciri utama untuk menjadi pemimpin sukses. Pertama, mampu mengadakan sebuah perubahan dalam institusinya untuk menjadi lebih baik, maju dan unggul. Kedua, memiliki visi dalam rangka memajukan sekolahnya. Ketiga, memiliki pembeda atau keunggulan di institusi yang dimpimpin. “Tiga hal ini harus dimiliki oleh seorang pemimpin. Jadi bukan hanya memimpin karena sekadar menggugurkan kewajiban, tapi benar-benar berkomitmen dan mengembangkan amal usaha Muhammadiyah,” tegasnya.
Baca juga : Mantan Rektor UMM Dipercaya Jadi Wakil Menteri
Terkait ME Award, Sukadiono mengucapkan selamat dan sukses atas terselenggaranya acara ME Award 2024 ini. Ia berpesan kepada para peserta bahwa menang dan kalah merupakan hal wajar, yang terpenting adalah bagaimana mereka bisa saling memacu diri agar bisa berprestasi.
“Semoga semua sekolah Muhammadiyah, khususnya di Jatim, dapat menciptakan SDM yang berkualitas dan bisa mengintegrasikan iman serta ilmu. Sehingga akna muncul para pemimpipn bangsa di masa depan,” katanya mengakhiri. (zaf/wil)