Tim Taekwondo UMM yang Memborong Medali di Pomprov Jatim. (Foto: Istimewa) |
Kontingen Taekwondo Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) borong medali di ajang Pekan Olahraga Mahasiswa Provinsi Jawa Timur II (Pomprov Jatim II). Kompetisi yang dilaksanakan pada 17-22 Juli itu dilaksanakan di Jember, Jawa Timur. Kali ini, tim UMM sukses bawa pulang lima medali dari lima kelas pertandingan taekwondo.
Official tim Taekwondo UMM, Gavra Dharmmesta Yusuf menyampaikan, banyak persiapan yang dilakukan sebelum mengikuti kejuaraan Pomprov Jatim II. Dimula dengan menambah porsi latihan menjadi enam kali seminggu. Selain itu juga melakukan sparing dengan tim-tim dari universitas lain, sehingga mental dan teknik bisa berkembang.
“Jam terbang adalah alasan lain kenapa kami sering melakukan sparing. Mental atlet akna tumbuh dan mampu bertarung dengan maksimal di gelanggang,” katanya.
Gavra, begitu ia kerap disapa, merasa bersyukur Kampus Putih UMM mendukung penuh tim yang berangkat ke Jember. Bukan hanya saat kompetisi, bahkan juga awal hingga akhir. Mereka didukung penuh terkait akomodosi serta menyiapkan tim fisioterapi yang siap sedia memberi bantuan. Biak itu saat latihan, bertanding, hingga nanti kembali ke kampus.
“kontribusi kampus juga sangat besar, terutama terkait tim fisioterapi yang melakukan pengecekan kesehatan para atlet dari awal, saat bertanding, hingga akhir pertandingan. Jika ada cedera di lapangan, tim fisioterapi dari UMM dengan sigap turun dan menangani,” ujarnya.
Tentu, dalam setiap persiapan menuju pertandingan pasti ada saja kendala yang dialami. Salah satunya yaitu rencana latihan yang bertabrakan dengan jadwal ujian akhir semester. Meski begitu, mereka berlatih malam hari bahkan berlatih sendiri di luar jam latihan.
“Alhamdulillah teman-teman disiplin berlatih mandiri di kosan atau kontrakan. Kadang beraltih pukulan, tendangan, dan lainnya,” katanya.
Terakhir, dia sempat berpesan kepada seluruh anak muda, khususnya mahasiswa UMM untuk tidak malu menunjukkan bakatnya. Ketika memiliki ketertarikan terhadap sesuatu, mereka harus bisa mengembangkannya hingga bisa berprestasi. Apalagi UMM selalu memberikan dukungan penuh untuk pengembangan bakat. Terbukti saat tim taekwondo berlaga.
Baca juga: Tahun Politik 2024, Dosen UMM Sebut Pemilih Muda dan Peran Media jadi Penentu
“Untuk mahasiswa dengan bakat non-akademik, jangan pernah ragu. Selalu ada jalan dan langkah untuk berprestasi,” katanya.
Kabag Minat Bakat UMM Frendy Aru Fantiro, M.Pd menerangkan, Hasil itu juga membuat bangga UMM. Selama ini, mahasiswa memang didorong untuk menemukan passionnya kemudian diarahkan ke puluhan unit kegiatan mahasiswa yang UMM sediakan. Dengan begitu, mereka bisa mengembangkan diri dan berkompetisi bersama mahasiswa lain.
Baca juga: Ingin Menyekolahkan Anak ke Pesantren? Ini Tips Dosen UMM
“Potensi-potensi itu diasah dan akhirnya menghasilkan skill dan keterampilan yang maksimal. Sehingga mahasiswa akhirnya bisa berprestasi, baik di bdiang akademik maupun non-akademik. UMM juga akan memberikan reward atas capaian tersebut karena UMM selalu memegang teguh prinsip tiada prestasi yang tidak dihargai,” pungkas Frendi. (faq/wil)