Team E-Sport Woman UMM menyabet juara tiga kompetisi Mobile Legend (Foto: Istimewa). |
Universitas Muhammadiyah malang (UMM) kembali mencetak prestasi nasional. Kali ini hadir melalui ajang e-sport nasional yang diadakan oleh Akademi E-sport Garudaku. Tim Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) E-sport Woman UMM berhasil menyabet juara tiga kompetisi Mobile Legend pada ajang yang dilaksanakan pada awal Mei ini. Adapun perolehan tersebut diraih setelah mengalahkan juara bertahan di tahun sebelumnya, Binus University.
Alifia Kuntum selaku ketua tim woman e-sport UMM tidak menyangka akan menyabet juara ketiga. Pasalnya, tim UMM tidak banyak menyiapkan strategi, hanya menggunakn pakem yang ada dan saling bekerjasama. Selain itu, dukungan keluarga, teman, dan UMM juga membuat mereka semakin bekerja keras untuk menang.
"Jujur kami merasa senang karena UMM banyak membantu. Baik dari segi akomodasi, wifi yang kencang, hingga mendatangkan mentor profesional untuk memperkaya skill dan pengetahuan,” kata mahasiswa ekonomi pembangunan tersebut.
Baca juga : Datangkan Pakar dari Yunani, Komunikasi UMM Kaji Troll Factory
Meski UKM E-Sport sudah ada sejak lama, namun pembentukan tim perempuan E-Sport Woman baru dilakukan dua bulan lalu. Hal ini membuat Alifia dan tim harus berlatih mati-matian untuk menyelaraskan strategi dan mendaptkan chemistry yang bagus. Mereka juga melakukan latihan tanding dengan tim lain dan menerima materi dari pelatih yang didatangkan langsung dari akademi garudaku.
“Dari situ,i kami belajar bagaimana gameplay permainan yang baik, membangun kedekatan dengan anggota tim, strategi bermain, dan pemilihan hero yang sesuai,” tambahnya.
Keahlian Alifia dalam bermain game didapatkan sejak duduk di bangku SMA. Saat itu, hobinya di dunia game membuatnya termotivasi untuk ikut kejuaraan e-sport. Namun, motivasinya seringkali jadi bahan cemoohan dari tetangga bahwa wanita tak seharusnya bermain game.
Baca juga : Jubir Prabowo Beri Edukasi Politik di UMM
"Awalnya sakit menerima omongan itu, namun dari situ saya ingin membuktikan bahwa wanita juga berhak menentukan impian yang dia inginkan. Termasuk berprestasi melalui jalur e-sport dan merintis karir jadi pro player," terusnya.
Ke depannya, Alifia dan tim berkomitmen untuk mengikuti ajang perlombaan bergengsi lainnya. Tentu dengan persiapan yang lebih matang dan strategi yang memperbesar persentase kemenangan.
"Ini menjadi bukti awal bahwa perempuan jug bisa main game secara profesional serta mendapatkan juara. Lewat prestasi ini, kami juga ingin mendorong mahasiswa lain untuk memupuk potensi yang ada. Jangan hanya disimpan, tapi dimaksimalkan hingga mendapatkan prestasi,” tegasnya mengakhiri. (tri/wil)