Tingkatkan Kualitas Pengajaran Bahasa Arab, UMM Undang Dr. Ali bin Mayouf Al – Mayouf

Author : Humas | Jum'at, 06 Juli 2018 11:31 WIB
 

Sebagai program studi (Prodi) yang masih dapat dikatakan muda di Universitas Muhammadiyah Malang(UMM), Prodi Pendidikan Bahasa Arab (PBA) kian giat mengadakan peningkatan kualitas jurusannya. Seperti yang digelar pada 5 – 6 Juli 2018 ini, PBA UMM menggadakan pelatihan bagi dosen, mahasiswa sertamasyarakat umum.

 

Pelatihan yang bertema Pengembangan Keterampilan Pengajaran Bahasa Arab untuk Penutur Asing dan Pelatihan Penulisan Buku Ajar Bahasa Arab ini merupakan hasil dukungan kerjasama antara Ikatan Pengajar Bahasa Arab Se – Indonesia atau Ittihad Mudarrisii al-Lughah al-‘Arabiyyah (IMLA) dengan beberapa instansi Arab Saudi.

 

“PBA UMM merupakan bagian dari anggota IMLA. Kebetulan sudah ada kerjasama antara IMLA dengan Center for Research & Intercommunication Knowledge serta King Abdullah bin Abdulaziz International Center for The Arabic Languange untuk mengadakan rangkaian kunjungan pelatihan musim panas ke Indonesia,” jelas Moh. Fery Fauzi, S.Pd, M.Pd.I, ketua pelaksana pelatihan yang berlangsung di UMM Kampus 3 ini.

 

Salah seorang pembicara dalam pelatihan ini adalah Dr. Ali bin Mayouf Al – Mayouf yang merupakan Konsultan Center for Research & Intercommunication Knowledge dan juga sekaligus pengajar di King Saud University, Arab Saudi.

 

Dalam paparannya, Ali menjelaskan bahwa para pengajar bahasa termasuk Bahasa Arab harus memperhatikan poin-poinpentingdalam melaksanakan kegiatan pembelajaran. Beberapa diantaranya yaitu mengenai tata cara bahasa dan penerjemahannya, metode pengajaran langsung, metode pendengaran dengan lisandanmetode percakapan serta metode dalam selektifitas.

 

“Dari kelima hal penting itu, penerapannya dapat dilakukan dengan menyesuaikan mana yang paling cocok dengan keadaan sebenarnya. Sehingga tidak harus semuanya digunakan,” tuturnya.

 

Ia juga menambahkan bahwa metode yang paling efektif untuk mengajarkan bahasa adalah dengan metode pengajaran langsung. Karena hal tersebut memungkinkan pengajar memberikan contoh sekaligus penjelasan langsung kepada siswanya.

 

“Pada intinya, pengajaran bahasa tidak dapat dilakukan hanya sekedar memberikan penjelasan saja, melainkan juga harus sekaligus pada prakteknya. Terutama bagi murid yang masih anak - anak,” tutupnya.

 

Siti Rauhillah, peserta yang berasal dari Institut Agama Islam Hamzanwadi Lombok, mengakui bahwa dengan adanya pelatihan seperti ini ia berharap dapat memperoleh ilmu baru tentang pengajaran Bahasa Arab yang langsung disampaikan oleh native speaker dari Arab Saudi.

 

“Bagi saya ini sangat menarik, apalagi saya juga bisa mendapatkan ilmu tentang bagaimana cara membuat suasana pembelajaran di kelas nantinya menjadi lingkungan berbahasa arab,”tandasnya.

 

Selain pembicara yang dihadirkan langsung  dari Arab Saudi, pelatihan ini juga mengundang para pemateri lain yang juga handal yaitu Prof. Dr. Imam Asrori, M,Pd, Ketua IMLA serta Dr. Abdul Haris, M.A. yang merupakan pakar kependidikan bahasa arab.

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image