dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked. (Foto: Istimewa) |
MENJAGA imunitas tubuh merupakan salah satu cara untuk mencegah infeksi virus dan bakteri, terutama Covid-19 yang sedang marak belakangan ini. dr. Gita Sekar Prihanti, M.Pd.Ked. selaku Dokter Rumah Sakit Umum Universitas Muhammadiyah Malang (RSU UMM) dan Dosen Fakultas Kedokteran UMM menjelaskan bahwa manusia terdiri dari “soul, mind and body”, dan dari masing-masing komponen tersebut perlu diberi “nutrisi” agar dapat meningkatkan imunitas tubuh.
Nutrisi yang diperlukan tubuh manusia terutama yang berperan dalam menghadapi Covid-19 -karena terbukti berperan dalam meningkatkan imunitas tubuh- antara lain vitamin A, B6, B12, C, D, E, Folate, Copper, Iron, Zinc dan Selenium. Micronutrient tersebut paling utama didapatkan dari sumber makanan. “Suplemen yang berisi micronutrient yang dimaksud hanya dibutuhkan untuk individu yang tidak mampu memenuhi kebutuhan nutrisinya dari makanan, individu yang beresiko atau telah terinfeksi Covid-19 dengan atau tanpa memiliki komorbid (penyakit penyerta),” jelas Gita.
Dokter Gita juga menambahkan bahwa kegiatan karantina di rumah dalam waktu lama yang bertujuan untuk menurunkan resiko infeksi sebenarnya juga dapat menimbulkan masalah baru berupa penurunan aktifitas fisik. Karena hal ini dapat berakibat penambahan berat badan, penurunan imunitas dan berkurangnya kekuatan otot tubuh yang dapat membawa progresivitas komplikasi penyakit kronik. Sejak kegiatan olahraga ditemukan dapat meningkatkan sistem imun, maka anjuran aktifitas fisik menjadi salah satu cara untuk meningkatkan imunitas.
Baca juga: Renal Rangers untuk Pasien Gagal Ginjal Kronis
"Olahraga sederhana di rumah saja untuk menjaga kebugaran tubuh. Lakukanlah aktifitas fisik di rumah secara bertahap dan rutin dengan memperhatikan kondisi kesehatan masing-masing individu,” paparnya. Dokter Gita lantas merekomendasikan aktifitas fisik karena aktifitas fisik merupakan salah salah satu cara manajemen stress.
Manusia juga butuh nurtrisi untuk pikiran (mind), yakni dengan berusaha berpikir positif sebagai bagian dari manajemen stres dan selalu berusaha menggunakan informasi yang bermanfaat serta valid (dapat dipercaya). “Karena sekali pikiran negatif dibiarkan masuk, maka akan terjadi ‘banjir bandang’ yang akan menimbulkan kecemasan, kesedihan, stress sehingga dapat menurunkan imunitas, dan pada akhirnya resiko gangguan kesehatan makin meningkat,” tegasnya.
Stres dapat muncul baik karena karantina di rumah, perawatan di rumah sakit, social distancing, faktor ekonomi, pekerjaan, maupun kecemasan terinfeksi covid 19 dan masih banyak stressor lainnya. Stress yang dialami dan proses karantina panjang di rumah dapat mengakibatkan perubahan pola makan, baik dari segi jumlah, jadwal dan jenis makanan. Oleh karena itu manajemen stress yang konstruktif sangat diperlukan untuk meningkatkan imunitas.
Sedangkan “soul” atau jiwa yang merupakan bagian terbesar dari manusia karena mempengaruhi “mind and body” juga perlu diberi nutrisi melalui terapi spiritual. Istilah yang menarik untuk pendekatan agama untuk meningkatkan imunitas ini disebut juga “qur’anic immunity”. Rasa syukur di setiap langkah kehidupan perlu dikedepankan sebagai salah satu upaya meningkatkan imunitas. “Pendekatan agama ini juga merupakan salah satu manajemen stress yang konstruktif sehingga dapat meningkatkan imunitas yang dibutuhkan terutama ketika menghadapi pandemi Covid-19,” tandasnya. (rip/can)