Mohammad Zinedyne Zidane menerima penghargaan EJAVEC JSMBC 2023. (Foto : Istimewa) |
Mohammad Zinedyne Zidane, mahasiswa Program Studi (Prodi) Ekonomi Syariah (Ekos) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sabet juara 2 pada Kejuaraan Bussines Plan. Kejuaraan nasional tersebut diselenggarakan oleh The 10 East Java Economic (EJAVEC) Forum Java Sharia Business Model Competition, pada awal Oktober lalu. Dia berhasil mengalahkan lebih dari 50 peserta dari berbagai universitas yang ada di Indonesia.
Dalam Bussines Plan yang ia sertakan, mahasiswa asal blitar tersebut mengambil fokus pada pengolahan sampah yang nantinya dimanfaatkan kembali untuk diproduksi sebagai pakan ternak organik. Selain itu juga sebagai pupuk tanaman bebas akan zat kimia yang berasal dari hasil penguraian oleh hewan maggot. Hal tersebut sekaligus dapat memberikan dampak dalam peningkatan ekonomi serta roda kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar.
Baca juga : Bantu UMKM, Tim Mahasiswa UMM Luncurkan Inovasi Inchise id
“Jadi, awalnya business plan ini merupakan sebuah keresahan akan sampah yang menumpuk dan juga pemanfaatan dari sampah tersebut yang kurang inovatif. Akhirnya munculah ide untuk mengolahnya menggunakan maggot dan menghasilkan produk yang mampu meningkatkan ekonomi,” jelasnya.
Lebih lanjut, Zidane, sapaan akrabnya juga menjelaskan apa maksud dari roda kebermanfaatan bagi lingkungan sekitar. Yakni dari hasil pakan ternak organik serta pupuk organik yang berasal dari maggot dapat mengurangi efek dari ketergantungan pola hidup yang sudah sering terpapar oleh bahan-bahan kimia.
“Sumber makanan manusia itu dari tumbuhan dan hewan, saat ini kan sering menggunakan bahan tambahan dari zat kimia untuk mempercepat pertumbuhan dari hasil tani dan peternakan. Padahal hal itu sangat berdampak negatif pada tingkat kesuburan tanah dan lain sebagainya. Nah kalau kita ganti zat kimia itu dengan hasil dari maggot, otomatis akan lebih sehat dan kestabilan alam akan lebih baik lagi,” ungkapnya.
Baca juga : Tim Marching Band UMM Menangi Dua Medali Internasional
Menariknya, konsep dalam Bussines Plan ini sudah ia terapkan saat melaksanakan Pengabdian Masyarakat oleh Mahasiswa (PMM) di desa Sumbersuko, kabupaten Malang. Kemudian dilanjutkan oleh masyarakat sekitar secara mandiri. Besar harapan Zidane, inovasi yang ia kembangkan tersebut dapat membantu masyarakat luas dan menjadi solusi untuk mengurangi masalah sampah organik yang ada di Indonesia.
Terakhir, dia berpesan untuk mahasiswa, akademisi, serta praktisi untuk tidak ragu dalam mengembangkan serta menunjukkan inovasi-inovasi yang dikembangkan. Jangan pernah remehkan ide-ide yang mungkin terdengar sangat mustahil untuk dilakukan, namun jika itu memiliki visi untuk menjadikan indonesia lebih baik, jangan pernah takut untuk mengembangkannya. “Just do it, jangan hiraukan apa kata orang lain dan buktikan bahwa kamu bisa menciptakan inovasi yang solutif,” pesannya. (*faq/wil)