Mahasiswa Fakultas Teknik UMM saat praktek di laboratorium. |
MULAI September 2017 ini, UMM secara resmi akan membuka pendaftaran Program Profesi Insinyur. Hal itu berdasarkan Surat Keputusan Menteri Riset Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (SK Menristekdikti) Nomor 200/KPT/I/2017. Kewenangan membuka program studi tersebut diatur dalam amanat Undang-Undang (UU) No. 11 Tahun 2014 tentang Keinsiyuran juga sekaligus untuk memenuhi Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI).
Dekan Fakultas Teknik (FT) UMM, Ir Sudarman MT menerangkan, syarat untuk membuka program tersebut setidaknya UMM harus memiliki enam tenaga kependidikan yang terkualifikasi sebagai Insinyur Profesional Madya yang diperoleh dari Persatuan Insinyur Indonesia (PPI). Saat ini, UMM telah memiliki sembilan Insinyur Profesional Madya.
Pemilihan UMM sebagai salah satu penerima mandat untuk membuka program profesi didasarkan beberapa kriteria, seperti sudah terakreditasi A atau B, memiliki Fakultas Teknik, Pertanian, atau Matematika dan IPA (MIPA). “Dari hasil seleksi Kementerian itulah, didapatkan 40 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ditunjuk mengawali pembukaan program profesi ini,” ujarnya.
Direktur Jenderal Kelembagaan Ilmu Pengetahuan, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Kemenristek DiktiDrIrPatdono SuwignjoMEngScdalam surat penugasan penyelenggaraan Program Profesi Insinyur kepada UMM mengatakan, pertimbangan memilih UMM karena kemampuan dan pengetahuan dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi yang berkualitas.
“Pembukaan program ini untuk menyiapkan sumberdaya manusia yang memiliki pengetahuan yang mencukupi dalam bidang pendidikan tinggi profesi insinyur,” tulisnya. Yang bisa mengikuti program profesi ini, bisa dari lulusan sarjana teknik, pertanian, sains terapan, maupun para pekerja yang berprofesi di bidang keinsinyuran. Tiap kampus hanya diberi jatah 100 mahasiswa saja tiap angkatan.
Sementara, Wakil Rektor I UMM Prof Dr Syamsul Arifin MSi mengungkapkan kesyukurannya karena dalam satu tahun ini UMM mendapat kepercayaan dari pemerintah untuk membuka dua program studi profesi sekaligus, sebelumnya UMM telah membuka Program Profesi Ners. “Dengan pendidikan keprofesian ini mereka akan semakin kompenten. Dengan kompetensi yang makin meningkat, maka diharapkan semakin mudah diakui dalam dunia kerja karena dianggap profesional di bidangnya,” terangnya.
Dengan demikian, UMM telah memiliki 57 program studi. Mulai dari diploma 3, Strata 1, 2 dan 3 serta pendidikan profesi. Ke depan, imbuh Syamsul, UMM bakal menambah program studi pendidikan profesi untuk ilmu eksak.
Pembukaan Program Profesi Insinyur di UMM ini melengkapi program-program profesi lain yang berdiri sebelumnya, seperti Profesi Psikolog, Profesi Dokter, Profesi Perawat, Profesi Akuntan,dan Profesi Apoteker.“Dengan dibukanya sejumlah prodi keprofesian ini, diharapkan ke depan UMM dapat menjadi center of excellent,” tukas Syamsul. (can/han)