UMM Fasilitasi Siswa SMA Trik Raih Skor Tinggi Tes Bahasa Inggris

Author : Humas | Rabu, 08 Juli 2020 15:25 WIB
Hastirin Widi Astuti, Pemateri virtual class saat menjelaskan materi (Foto: Istimewa)
Meraih skor tinggi dalam tes kemampuan bahasa Inggris merupakan kompetensi yang menjanjikan. Pasalnya, beberapa instansi pendidikan dan funding beasiswa mensyaratkan pelamar untuk memiliki skor setara 500 dalam tes TOEFL. Inilah yang menjadi perhatian Prodi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). 
 
Prodi Pendidikan Bahasa Inggris UMM menyelenggarakan kelas virtual (virtual class) untuk memfasilitasi siswa SMA trik meraih skor tinggi tes Bahasa Inggris. Dimoderatori oleh Riski Lestiono, M.A, dosen Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Muhammadiyah Malang acara bertajuk ‘Powerful Ingredient to Score a Language Test’ ini diikuti oleh siswa SMA (7/7/2020).
 
Baca juga: UMM Kembangkan Polysyncronous Learning
 
Memulai acara, Hastirin Widi Astuti, pemateri kunci pada virtual class ini menjelaskan materi tentang simple tense, modal verbs, expletive construction, dan gerund. Selain itu, Widi juga memaparkan penggunaan teori yang disampaikan ke dalam contoh konteks penggunaannya.
 
Selanjutnya, Widi, begitu ia akrab disapa, menjelaskan bahwa tidak semua 16 tenses akan muncul pada soal TOEFL, melainkan hanya beberapa saja. Ada tiga tenses yang sering muncul pada tes TOEFL di antaranya simple present tense, yakni untuk mengetahui test takers berasal dari berbagai latar belakang keilmuan. Kedua, past tense, yaitu soal terkait dengan histori yang pernah terjadi di Amerika atau Canada. Ketiga, present perfect, yaitu kegiatan yang masih terjadi sampai sekarang. 
 
Widi, alumnus University of Queensland Australia itu menekankan bahwa untuk tenses seperti present continues jarang sekali dijumpai di tes ETS (lembaga resmi TOEFL). “Untuk itu peserta tes tidak perlu mengafal dan mempelajari semua tenses,” papar dosen Universitas Negeri Malang itu.
 
Baca juga: Kembangkan Wisata Baru, JTP Group Gandeng FPP UMM
 
Pada praktiknya, saat masa persiapan, peserta tes tidak perlu menghafal semua gramatika bahasa Inggris, cukup sering membaca saja. Menurutnya, dengan sering membaca, seseorang akan lebih mudah mengenal dan memahami teori. Ia pun menyarankan bagi peserta tes agar setidaknya melakukan persiapan sekitar tiga atau empat bulan sebelum mengambil test. Bagaimanapun, hal itu tergantung dengan nilai tes awal seorang peserta.
 
Memotivasi peserta virtual class, Widi menggaris bawahi bahwa faktor suksesnya seseorang berhasil mendapatkan nilai tinggi pada tes TOEFL tak hanya karena faktor guru atau instruktur, melainkan motivasi seseorang untuk sukses meraih apa yang ingin ia capai. Acara ini disambut positif oleh salah satu peserta atas nama Pratiwi Bahar. “Kedepan saya berharap virtual class diikuti dengan latihan mengerjakan soal,” papar perempuan asal Mamuju, Sulawesi Barat itu. (*can)
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image