UMM Gandeng Konjen Istanbul untuk Pengembangan Pendidikan

Author : Humas | Senin, 14 Oktober 2024 09:19 WIB
Lakukan pertemuan dengan Konsul Jenderal RI, UMM rencanakan jalin kerjasama dengan berbagai universitas di wilayah kerja KJRI Istanbul (Foto : Humas) 

 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) terus melebarkan sayapnya di dunia internasional. Meski sudah memiliki kerjasama dengan beberapa universitas di Turki, namun UMM senantiasa menambah kolaborasi yang ada. Kali ini, hadir Konsul Jenderal RI di Istanbul Darianto Harsono pada 11 Oktober lalu di Kampus Putih. Kedua pihak membahas rencana kerjasama antara UMM dengan berbagai universitas di wilayah kerja KJRI Istanbul.

Dalam kesempatan itu, Darsono tidak hanya memaparkan sosialisasi terkait pendidikan. Tetapi juga hal-hal yang berkaitan dengan ekonomi, sosial, dan budaya di Turki. Ia menjelaskan, kunjungan ini dilakukan sebagai bentuk sharing informasi terkait peningkatan kerjasama perguruan tinggi yang terakreditasi unggul di Istanbul Turki. Ia juga mengemban tanggung jawab untuk membina dan mempererat bilateral kedua negara yakni Indonesia dengan Turki, khususnya di wilayah Marmara.

Baca juga : Serunya Safari Literasi RBC UMM dan PPI Abdul Malik Fadjar

“Usia terbentuknya Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) ini terbilang masih muda yakni 11 tahun atau berdiri sejak 2013. Adanya sejarah diplomatik negara Indonesia dan Turki sejak 1950 membuat hubungan kedua negara ini erat selayaknya sesama saudara. Maka, bidang pendidikan juga menjadi hal yang bisa dikolaborasikan,” katanya.

Saat ini, diplomasi budaya kerjasama akademik dengan perguruan tinggi sudah cukup banyak. Terdapat sekitar 700 mahasiswa Indonesia yang datang ke turki dengan berbagai background yang berbeda. Maka, pihaknya memang harus bisa mengarahkan mereka untuk berkuliah di mana dengan berkerjasama di wilayah mana. Maka dari itu, Darsono dan tim memberikan daftar panjang perguruan tinggi di Istanbul dan sekitarnya yang terakreditasi unggul menurut KJRI.

“Sehingga nantinya para mahasiswa dari Indonesia ini tidak masuk ke universitas yang belum jelas lokasi dan akreditasinya. Saat ini, banyak sekali agen-agen yang menawarkan perkuliahan di luar negeri tetapi ternyata mereka adalah penipu,” ucapnya. 

Darsono berpesan, adanya kesepakatan MoU yang telah disepakati bisa menjadi modal yang besar bagi semua pihak. Apalagi Turki memang menganggap Indonesia sebagai sadara sendiri sehingga diharapkan bisa muncul porgram-program yang bagus di masa depan. Ia menegaskan bahwa apabila ada kunjungan delegasi UMM, maka pihak KJRI akan siap menyambut di Istanbul. 

Baca juga : Lex di UMM Pamerkan Beragam Prototipe Alat Bantu Masyarakat

Sementara itu, Wakil Rektor Bidang IV UMM Salis Yuniardi mengungkapkan bahwa kegiatan internasionalisasi di UMM terus-menerus ditingkatkan. Misalnya melalui kegiatan kuliah tamu dengan mengundang narasumber dari luar negeri, mengirim dosen dan mahasiswa ke luar negeri, serta menyiapkan kelas international. UMM juga memberikan target kepada beberapa prodi seperti ilmu komunikasi, manajemen, dan hubungan internasional untuk mulai membuka kelas internasional. Semua ini dilakukan untuk mewadahi minat mahasiswa asing untuk berkuliah di UMM serta mendorong. Apalagi jumlah pendaftar luar negeri juga terus bertambah setiap tahun.

“Kampus-kampus Turki memang memiliki potensi yang besar untuk diajak kolabroasi dan kerjasama karena posisi mereka saat ini kuat dalam berbagai sektor. Peluang untuk masuk ke Turki juga mudah karena mereka selalu terbuka dengan negara lain terutama negara dengan sesama penduduk muslim. Maka tidak heran Turki selalu membuka beasiswa untuk warga negara asing,” pungkasnya. (zaf/wil)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image