UMM Inisiasi Semangat Kebangkitan Islam untuk Peradaban Dunia

Author : Humas | Kamis, 16 November 2017 11:56 WIB
 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berupaya menjadi inisiator kebangkitan semangat Islam untuk perabadan dunia. Melalui kegiatan Annual International Conference on Islam and Civilization (AICIC), UMM mengajak umat Islam dari berbagai belahan dunia untuk duduk bersama dan memberikan solusi nyata terhadap persoalan-persoalan yang sedang terjadi di dunia saat ini.

Konferensi yang digagas Rektor UMM, Fauzan, ini dirancang sebagai acara akademik dan ilmiah untuk menjalin kerja sama lebih lanjut dalam penyelesaian masalah dunia. AICIC akan berlangsung selama tiga hari, Jumat-Ahad (17-19/11) di Auditorium UMM.

Kegiatan AICIC dibagi menjadi dua, yaitu presentasi call paper yang diikuti sebelas negara dan dilanjutkan dengan kegiatan konsorsium yang diikuti sejumlah perguruan tinggi di dunia yang mengelola pendidikan Islam. Selain itu, pada konsorsium akan hadir para pakar dari Australia, Amerika, Kamboja, Filipina, Malaysia dan Indonesia. Para peserta yang telah hadir adalah orang-orang terpilih yang memiliki ketertarikan pada isu-isu dan konflik yang terjadi di dunia.

Di antara sejumlah pakar tersebut yaitu Prof Moh Zain Musa (Royal Academy of Cambodia), Prof Amin Saikal (Director of the Centre for Arab and Islamic Studies, Australian National University), Asst Prof Nefertari Arsad PhD (Istitute of Islamic Studies, University of Philippines Diliman Quezon City, Philippines), Associate Prof Muhamad Ali (Director of Middle East and Islamic Studies, University of California, Riverside, USA), Prof Mun’im Sirry (Notre Dame University, USA), Prof Dr Amsal Bakhtiar MA dan Prof Dr Abdurrahman Mas’ud (keduanya dari Departemen Agama RI), Prof Dr Syamsul Arifin MSi (Wakil Rektor I UMM) dan Irfan Junaidi (editor in chief Republika).

Ketua Pelaksana AICIC, Salis Yuliardi, menyatakan bahwa kegiatan ini dilaksanakan sebagai bentuk aksi nyata dari Islam yang selama ini banyak terkenal dengan peperangan dan terorisme.

"Di sini saya menyampaikan ulang pernyataan inisiator kegiatan ini, di mana menurutnya Islam dianggap kurang memberikan kontribusi pada perdaban dunia," tutur Salis.

Kegiatan ini juga bertujuan untuk menunjukkan bahwa telah banyak Muslim yang sebenarnya telah menginspirasi dan menjadi bagian dari peradaban dunia. Pada segi tema, kegiatan ini ini benar-benar menekankan pada peran Islam untuk melahirkan pemikiran yang kontributif. Sub-topik pada kegiatan ini adalah pendidikan Islam, teologi-teologi Islam, ekonomi Islam, politik Islam, sosial budaya, dan teknologi. (nis/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image