Lena Larsen dari University of Oslo, Norwegia ketika memaparkan materinya (Foto : Haqi Humas) |
Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses meluncurkan buku berjudul Sharia and Human Right pada Sabtu (16/7) lalu. Buku hasil riset selama belasan tahun itu berisi tulisan dari para pakar dari berbagai belahan dunia. Mulai dari Indonesia, Norwegia, Malaysia dan sederet lainnya.
Lena Larsen dari University of Oslo, Norwegia mengatakan bahwa buku ini merupakan kulminasi dari proyek penelitian terkait keselarasan dan ketidaklarasan antara dua sistem di ranah moral, hukum, dan politik dunia. Yaitu syariah atau hukum Islam dan Hak Asasi Manusia.
Lena yang juga berkontribusi tulisan dalam buku cetakan Mizan tersebut menilai bahwa karya ini dapat menjadi pondasi dan dasar untuk bahan mengajar. Tidak hanya terbatas di UMM maupun Indonesia saja, tapi juga bisa melewati batas-batas negara.
“Saya merasa sangat senang dan bahagia dalam proses penulisan hingga akhirnya menjadi sebuah buku. Saat saya mengunggah foto buku ini, banyak teman-teman dan peneliti dari Malaysia hingga Inggris yang tertarik untuk mendapatkannya. Apalagi nanti akan ada bentuk digital copy yang semakin memudahkan masyarakat mendapatkannya,” tambahnya.
Turut hadir dalam launchig tersebut Nelly Van Door-Harder dari Wake Forest University USA dan Vrije Universiteit Amsterdam. Ia menilai isi dari buku itu sangat menarik, bahkan ada beberapa konten yang mirip dengan apa yang ia ajarkan di universitas. Menurutnya, selama ini banyak yang menganggap Syariah sebagai hal yang brutal padahal mereka belum mempelajarinya.
Baca Juga : Jadi Universitas Mitra, UMM Dampingi SPMI 14 PTS Lain
Maka, buku ini menjadi salah satu jalan bagi masyarakat untuk lebih memahami Syariah dan HAM. Nelly, sapaan akrabnya menegaskan bahwa buku ini tidak hanya diperuntukkan bagi pemeluk Islam. Namun bisa juga dibaca dan dipelajari oleh non muslim sehingga bisa saling mengerti dan meminimalisir kesalahpahaman.
“Setelah membaca buku ini, kita bisa lebih mengetahui Syariah dan HAM. Dengan begitu, kita bisa menciptakan harmoni di tengah masyarakat saat ini,” tegasnya.
Baca Juga : Mahasiswa HI UMM Lulus lewat Program Ekuivalensi Artikel Jurnal
Sementara itu, Wakil Rektor I UMM Prof. Dr. Syamsul Arifin, M.Si. senang karena setelah sekian lama tak bisa berkolaborasi secara langsung karena Covid, kini UMM bisa mengundang para pakar dan meluncurkan buku tersebut. Ia mengatakan bahwa sebelum pandemi, Kampus Putih UMM secara rutin menyelenggarakan agenda-agenda yang mengkaji HAM dan Syariah. Terakhir yakni pada akhir 2019 lalu.
“Tentu kami senang bisa kembali berdiskusi lagi serta meluncurkan buku hasil proyek selama 11 tahun. Semoga bisa berkolaborasi di program-program maupun proyek lain di masa depan,” katanya mengakhiri. (wil)