UMM Manfaatkan Produk Riset Bagi Peternak dan Nelayan

Author : Humas | Jum'at, 04 Agustus 2017 10:02 WIB
PRODUK RISET: Peternak mengemas susu kambing fermentasi yang merupakan produk riset dosen UMM.

PETERNAK, petani dan nelayan adalah profesi yang menjadi sandaran hidup bagi banyak masyarakat kelas bawah. Agar profesi tersebut lebih produktif dan menjanjikan untuk jangka panjang, kalangan akademik dapat berperan strategis melalui produk riset yang bermanfaat meningkatkan mutu dan profit.

Ikhtiar itulah yang di antaranya dilakukan dosen peternakan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Prof Dr Sujono MKes melalui produk penelitian susu kambing fermentasi. Riset ini telah melalui tahap uji pra klinis pada mencit atau tikus kecil. Uji klinis selanjutnya dilakukan pada manusia yang menderita hiperkolesterolemia, hiperuresemia, dan diabetes mellitus selama tiga minggu sebanyak 250cc per hari. Hasilnya, susu kambing fermentasi ini mampu menurunkan kolesterol, asam urat dan glukosa.

Sukses penelitian ini mendorong Sujono memproduksi susu kambing secara massal sejak setahun terakhir. Selain bermanfaat sebagai penawar bagi penderita hiperkolesterolemia, hiperuresemia, dan diabetes mellitus, produksi susu kambing ini juga berimbas positif pada peternak kambing perah.

Sujono menggandeng peternak kambing perah binaan di wilayah Batu, Dampit, dan Tirtoyudo, kabupaten Malang. Tak hanya itu, Sujono juga mengajarkan proses budidaya pada para peternak sehingga produksi susu meningkat menjadi kualitas susu terbaik.

Di bidang serupa, Dr Ir Ahmad Wahyudi MKes juga menciptakan produk riset pakan ternak konsentrat yang telah mengantongi Hak Kekayaan Intelektual. Pakan ternak konsentrat ini bermula dari kerisauan para peternak yang sulit mendapatkan pakan hijau di musim kemarau. Padahal, hewan ternak harus tetap produktif setiap hari.

Sementara itu dosen Sosiologi UMM Dr Vina Salviana Darvina Soedarwo MSi mencoba memberdayakan masyarakat di wilayah pelabuhan pantai Lekok, kabupaten Pasuruan. Vina memberdayakan istri-istri nelayan pada dua Kelompok Pengolah dan Pemasar (Poklahsar) pantai Lekok dengan menanamkan mindset wirausaha.

Dimulai 2016, penelitian yang didanai Ristekdikti tersebut dilakukan dengan memberikan pelatihan pengolahan ikan, yakni membuat nugget, bakso, kaki naga, maupun kerupuk berbahan baku ikan. Hasilnya positif, hingga sekarang masyarakat yang mendapatkan pelatihan dan pendampingan ini produktif membuat olahan ikan selain terasi dan ikan asin. (ich/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image