ilustrasi |
UNIVERSITAS Muhammadiyah Malang (UMM) kembali mendapatkan bantuan kurma dari Arab Saudi melalui Kedutaan Besar nya di Jakarta. Ini merupakan kali yang ke-6 bagi UMM menerima bantuan yang diperoleh setiap bulan Ramadhan.
Tak tanggung-tanggung, tahun ini jumlah kurma yang diterima mencapai 600 kardus atau seberat kurang lebih 4,8 ton. Menurut Koordinator Markaz Dakwah UMM Hosni Mubarok, kurma yang didatangkan langsung dari Arab ini tiba di UMM pada Senin (6/7) pukul 02.00 WIB. Kurma ini kemudian didistribusikan ke berbagai lembaga yang ada di sekitar Jawa Timur, seperti Sumenep, Lamongan, dan Madiun.
“Dari 600 kardus itu, kami bagi sekitar 200 kardus ke UIN (Universitas Islam Negeri) Maliki Malang dan 100 kardus Unisma (Universitas Islam Malang). UMM sendiri hanya mengambil 250 kardus saja, sisanya dibagikan ke sekolah-sekolah Muhammadiyah, PCM (Pimpinan Cabang Muhammadiyah) dan PDM (Pimpinan Daerah Muhammadiyah), panti asuhan, juga buat umum,” ungkapnya.
Selain mendapatkan bantuan kurma, UMM juga diberi bantuan 1.666 paket buka puasa. “Sebenarnya ada peningkatan dari pihak Kedutaan. Namun bedanya dengan tahun lalu, tahun ini tidak ada donatur perseorangan dari Arab Saudi,” kata Hosni.
Menurut Ketua Badan Pemakmuran Masjid (BPM) UMM, Drs Syamsurizal Yazid, MA, bantuan kurma dari Arab Saudi ini justru sudah sejak 2006. “UMM merupakan kampus yang dipercaya amanah dalam mendistribusikan bantuan kurma itu oleh Arab Saudi,” tuturnya.
Pendistribusian kurma dan paket buka puasa yang dibantu oleh Markaz Dakwah UMM merupakan bagian dari agenda Syiar Ramadhan 1436 H yang diadakan UMM. Agenda ini akan diakhiri dengan Sholat Ied bersama di dua lokasi berbeda, yakni di Helipad Kampus III dan halaman parkir Kampus II UMM. Untuk khotib di Kampus III yakni Prof Dr Abdul Munir Mulkhan dari PP Muhammadiyah. Sedangkan untuk khotib di Kampus II yakni Dr Mohammad Syaifuddin, MM dari Fakultas Ilmu Keguruan dan Ilmu Pendidikan UMM. (zul/nas)