Menteri PMK dan Rektor UMM hadir di gathering dan kerja sama UMM New Book Store (NBS) |
Terobosan baru dalam dunia pendidikan, khususnya peningkatan minat baca kembali dilakukan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM). Kali ini Kampus Putih segera membuka UMM New Book Store (NBS) yang terletak di Jalan Raya Sengkaling, tepat di sebelah Rayz Hotel UMM. NBS juga sempat mengundang sederet penerbit untuk berdiskusi pada Sabtu (9/3) lalu. Hadir pula Ketua Badan Pembina Harian (BPH) Kampus Putih sekaligus Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Prof. Dr. Muhadjir Effendy, M.A.P.
Muhadjir merasa senang karena ada upaya serius revitalisasi toko buku yang dilakukan oleh Kampus Putih. Buku-buku bacaan memang memiliki peran penting dalam pengembangan literasi generasi masa depan. Namun, kekhawatiran akan hilangnya generasi yang menyukai buku masih dirasakan oleh Muhadjir. “Saya pribadi memang berasa belum enak kalau tidak membaca buku atau media cetak, termasuk koran. Padahal sudah banyak media-media online yang menjamur,” tuturnya.
Menurutnya, jika ingin mempertahankan buku menjadi bacaan utama, perlu adanya usaha-usaha konkret. Khususnya dalam meningkatkan kecintaan anak-anak muda akan buku. Dua di antaranya adalah menyusun konsep baru toko buku serta melaksanakan kegiatan menarik yang digandrungi anak-anak. Meski terkesan remeh, namun upaya itu dapat membangun tradisi-tradisi membaca buku yang kokoh.
“Kalau kita gagal menyiapkan generasi yang mencintai buku, maka akan hilang pula peluang bapak ibu. Begitupun dengan generasi masa depan mumpuni yang meneruskan bangsa. Bahkan kalau kita lihat, ada sederet media besar yang gagal menyiapkan diri sehingga akhirnya hilang,” tambahnya.
Terkait kerja sama, Kepala Biro Administrasi Umum Dr. Ahmad Juanda, Ak. M.M. C.A. berharap para penerbit bisa mensupport NBS dengan baik. Apalagi di tengah-tengah keadaan berbagai toko buku yang kini tidak banyak dikunjungi. Meski begitu, pimpinan Kampus Putih melihat adanya peluang dan memberanikan diri untuk membuka toko buku dengan konsep baru.
Adapun dalam pelaksanaannya, sistem manajemen sudah disiapkan secara baik dan melibatkan para profesional di bawah payung PT. New Book Store UMM. Semua perizinan dan persyaratan juga sudah dirampungkan. Maka menurutnya, para penerbit tidak perlu ragu untuk menyuplai dan menyediakan buku di rak-rak yang ada.
“Tentu kami berharap kerjasama ini bisa saling menguntungkan semua pihak. Selain itu juga memberikan dan menyediakan buku-buku berkualitas bagi para pembaca, tidak terbatas bagi kalangan UMM saja, tapi juga masyarakat secara luas,” tegasnya.
Gathering dan kerja sama tersebut disambut baik oleh para penerbit yang hadir. Ulie, wakil dari penerbit Gramedia misalnya yang merasa bahwa konsep NBS cukup menarik. Apalagi dengan disiapkannya fasilitas-fasilitas lain seperti Kafe yang bisa menggaet minat masyarakat. Mereka juga siap bekerja sama demi membangun dan memajukan dunia perbukuan Indonesia. (Wil)