Dr. Lukman, St. M. Hum dari Lembaga Pusat Informatika Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia. |
Dalam rangka memperkuat rekognisi internasional di bidang publikasi ilmiah, Lembaga Pengembangan Publikasi Ilmiah (LPPI) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) menyelenggarakan Workshop Penulisan Artikel Jurnal Internasional Bereputasi, di Ruang Sidang Senat UMM, Jumat (13/7). Pada workshop kali ini, LPPI fokus pada pengenalan jurnal internasional bereputasi termasuk strategi dan pemilihan jurnal, hingga persiapan naskah.
Sekretaris LPPI UMM, Zulfatman, M . Eng, Ph.D. menerangkan, diselenggarakannya workshop ini merupakan bagian dari proses penguatan publikasi bagi dosen-dosen senior. Workshop yang berlangsung dua hari ini dipandu dan direview langsung oleh Dr. Lukman, St. M. Hum dari Lembaga Pusat Informatika Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) Republik Indonesia.
“Jika sudah sampai tahapan klinik, mereka sudah melihat pada aspek keselarasan dengan guideline yang mereka tuju. Besoknya (14/7), kita sudah bisa submit ke jurnal yang kita tuju,” terang Zulfatman di sela acara.
Senada dengan Zulfatman, Wakil Rektor I UMM, Prof. Dr. Syamsul Arifin, M. Si UMM menerangkan, UMM saat ini tengah berupaya meningkatkan peringkat publikasi Ilmiah utamanya pada parameter publikasi di indeks sains dan teknologi milik Kemenristekdikti (Sinta).
“Melalui workshop ini kami ingin melibatkan partisipasi dosen UMM dalam publikasi ilmiah. Karena Sinta itu dasar pemeringkatannya pada jumlah publikasi baik di jurnal nasional maupun jurnal internasional yang biasa maupun bereputasi,” terang Syamsul dalam sambutannya.
Sinta, sambung Syamsul, memberikan tolok ukur dan analisis, identifikasi kekuatan penelitian masing-masing lembaga untuk mengembangkan kemitraan kolaboratif, untuk menganalisis kecenderungan penelitian dan direktori ahli. Diakuinya, peringkat UMM dalam publikasi ilmiah di Sinta belum terbilang memuaskan. Hal ini harus segera ditingkatkan.
“Misalnya untuk dosen-dosen yang tingkatannya sudah lektor, doktor atau professor itu, harus didorong segera publikasi di jurnal-jurnal internasional bereputasi. Sementara untuk dosen-dosen muda diharapkan masuk jurnal-jurnal nasional bereputasi maupun internasional biasa. Kalau sumber daya manusia di kita punya satu saja publikasi ilmiah dalam satu tahun, akan sangat membantu sekali,” tukasnya. (can/sil)