Dosen UMM, Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si saat menyampaikan materi Penilaian Kegiatan Bersastra saat Belajar Di Rumah. (Foto: Istimewa) |
HIMPUNAN Sarjana Kesusastraan Indonesia Malang bersama dengan Lembaga Kebudayaan dan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) sukses menyelenggarakan kegiatan Webinar Sastra dan Pandemi Seri #1 dengan mengangkat tema “Pembelajaran Sastra di Masa Pandemi”. Acara yang dimulai pukul 13.30-15.30 WIB ini dilakukan melalui live streaming dari Lab. Ilmu Komunikasi UMM dan disiarkan langsung via zoom dan channel Youtube umm1964 pada Rabu (17/6).
Acara webinar dengan jumlah peserta lebih kurang 350 ini berasal dari berbagai wilayah di Indonesia seperti Kediri, Gresik, Bondowoso, Jombang, Jakarta bahkan Sulawesi. Acara yang berlangsung selama dua jam ini berisi tentang pemahaman kepada pendidik, calon pendidik dan pelajar dalam menjalani kegiatan belajar mengajar daring, khususnya pembelajaran sastra selama masa pandemi Covid-19.
Acara webinar Sastra dan Pandemi Seri #1 dimoderatori oleh Fida Pangesti, M.A yang merupakan dosen prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM dan keynote speaker Prof. Dr. Djoko Saryono, M.Pd dengan materi Pembelajaran sastra saat dan pasca pandemi covid-19 dari Universitas Negeri Malang, serta empat narasumber yang menjadi penunjang terselenggaranya acara webinar seri #1.
Baca juga: Aplikasi BASKARA, Solusi Implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi di Masa Pandemi
Keempat pemateri lainnya yakni Drs. Sudibyo (Best practice Pembelajaran Sastra, guru SMAN 10 Malang), Dr. Umi Salamah, M.Pd (Pengembangan Bahan Ajar Interaktif, Dosen IKIP Budi Utomo), Dr. Sri Wahyuni, M.Pd (Transformasi Media dan Strategi Pembelajaran, Dosen Universitas Islam Malang) dan Dr. Daroe Iswatiningsih, M.Si (Penilaian Kegiatan Bersastra saat Belajar Di Rumah, Dosen UMM).
Webinar diawali dengan sambutan oleh ketua HISKI Malang, Prof. Dr. Maryaeni, M.Pd, acara webinar ini berhasil menyuguhkan pembukaan yang luar biasa hidup, diakhir sambutannya Prof. Dr. Maryaeni, M.Pd mengajak penonton mendengarkan musik legenda Didi Kempot. Melihat antusias para penonton dalam memberikan komentar ataupun sekedar sapaan melalui kolom komentar yang tersedia, acara webinar ini terlihat sangat menarik dan memberikan kesan positif dari para penontonnya.
Sudibyo dalam paparan materi mengenai Best Practice Pembelajaran Sastra mengungkapkan, dalam situasi pandemi yang ambruk, serba sulit, mandeg, ketakutan, bingung, panik dan berbahaya, pembelajaran sastra memang tidak mampu memberi makan, pengobatan, keuangan, dan jaminan keamanan. “Tapi, kita bisa ikut berperan membantu, menemukan dan merawat daya hidup, mengajak melihat kemungkinan. Menyemangati upaya saling menguatkan, berempati dan menyelamatkan,” jelasnya.
Baca juga: Mahasiswa Ini Menang Stand Up Comedy Online Raditya Dika
Menanggapi pertanyaan dari Lilis Pujiarti mengenai penilaian e-raport, Daroe Iswatiningsih mengungkapkan, tidak semua kompetensi dasar (KD) di kurikulum harus diselesaikan dalam penilaian saat pandemi Covid-19. “Jika seorang guru tidak bisa memenuhi semua KD, guru tidak boleh terbebani oleh KD. Siswa memiliki semangat dalam belajar itu sudah capaian yang bagus,” terangnya.
HISKI Malang bersama dengan Lembaga Kebudayaan dan Prodi Pendidikan Bahasa Indonesia UMM melalui acara webinar sesi #1 ini banyak memberikan pengalaman, pengetahuan, dan pemahaman mengenai peran guru yang harus terlebih dahulu memahami dan mencintai sastra sebelum mengharuskan peserta didiknya untuk mencintai dunia sastra, terlebih pada saat dan pasca pandemi Covid-19. (*/can)