Undang Mantan Menpar RI, UMM Dorong Mahasiswa Siap Hadapi Tranformasi Bisnis Digital

Author : Humas | Sabtu, 28 September 2024 11:19 WIB

Dr. Ir. Arief Yahya M.Sc., menteri pariwisata Republik Indonesia tahun 2014 yang membagikan wawasan mengenai transformasi bisnis digital yang tengah menjadi perhatian global (Foto : Istimewa) 

 

Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) kembali menggelar kuliah tamu yang menghadirkan sosok inspiratif dalam dunia bisnis dan pariwisata. Adalah Dr. Ir. Arief Yahya M.Sc., menteri pariwisata Republik Indonesia tahun 2014 yang membagikan wawasan mengenai transformasi bisnis digital yang tengah menjadi perhatian global. Adapun agenda itu dilaksanakan pada Jumat, 27 September lalu. 

Lebih lanjut, Yahya menegaskan pentingnya human capital dalam menghadapi era digital yang semakin berkembang pesat. Manusia saat ini telah hidup di pusaran digital, maka perlu menyiapkan sumber daya manusia yang mampu mengikuti dinamika perubahan teknologi. Menurutnya, setiap individu harus memiliki kompetensi digital agar bisa bersaing dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks. Konsep vortex menjadi fokus utamanya kali ini. Dunia saat ini bergerak sangat cepat dalam berbagai sektor berkat kemajuan teknologi digital.

Baca juga : Ustad Wijayanto di UMM: Tiga Rongga Manusia yang Perlu Diperhatikan

“Ada tiga faktor utama dalam konsep ini. Yakni regulasi yang mendukung, SDM yang mumpuni, dan teknologi mutakhir. Ketiganya harus berjalan secara simultan. Tanpa adanya ketiga hal itu, transformasi bisnis digital hanya akan menjadi wacana,” jelas Arief. 

Selain itu, Yahya mengungkapkan bahwa pentingnya regulasi dan teknologi dalam mendukung perkembangan transformasi digital di 14 pusaran industrial. Perubahan paradigma dalam menghadapi revolusi industri digital juga penting. Apalagi dunia industri sekarang berbeda dengan sebelumnya. Ada 14 pusaran industri yang bergerak dengan cepat. Semua memerlukan sentuhan inovasi, regulasi yang proaktif, dan adaptasi teknologi yang cerdas. Ia menekankan bahwa setiap pusaran tersebut memiliki tantangan dan peluang yang harus diantisipasi sejak dini. Maka Penting adanya strategi yang tepat untuk menghadapi era digital.

Untuk mewujudkan transformasi dalam 14 pusaran industrial tersebut, Arief menyebut ada dua strategi penting yang harus diperhatikan, yaitu strategi korporat level dan strategi fungsional level. "Di korporat level, kita berbicara tentang bagaimana perusahaan sebagai entitas besar bisa merespons perubahan secara keseluruhan. Sedangkan di fungsional level, setiap divisi atau fungsi dalam perusahaan harus punya kemampuan adaptasi yang tinggi," jelasnya.

Menurut Arief, kedua strategi ini penting untuk dipahami oleh generasi milenial. Kaum milenial harus memahami bahwa mereka adalah agen perubahan di era digital ini. Tidak hanya perlu memahami teknologi, tetapi juga bagaimana memanfaatkan teknologi tersebut untuk meningkatkan efisiensi dan daya saing.

Selain itu, Arief Yahya juga mengungkapkan kriteria yang harus dimiliki oleh sebuah perusahaan untuk bisa disebut sebagai digital company yang hebat. Ia menjelaskan bahwa perusahaan digital yang sukses harus memiliki tiga nilai utama, yaitu cost value, experience value, dan platform value.

"Cost value adalah bagaimana perusahaan bisa menawarkan produk atau layanan dengan biaya yang lebih efisien. Experience value berkaitan dengan pengalaman pelanggan, dan platform value adalah kemampuan perusahaan membangun platform digital yang mendukung inovasi dan kolaborasi" ujar Arief.

Arief mencontohkan beberapa perusahaan global yang telah sukses dalam menerapkan ketiga nilai tersebut. "Perusahaan-perusahaan seperti Google, Amazon, dan Alibaba telah membuktikan bahwa mereka bisa menciptakan platform yang tidak hanya efisien secara biaya, tetapi juga menawarkan pengalaman pelanggan yang luar biasa" katanya. 

Baca juga : Gandeng APERSI, Teknik Sipil UMM Siapkan Lulusan Berjiwa Entrepreneur

Di sisi lain, Wakil Rektor IV UMM Muhamad Salis Yuniardi, M.Psi, PhD. menilai kuliah tamu tersebut sangat relevan karena dua hal. Pertama, pemateri mumpuni yang memang telah memiliki pengalaman panjang dalam dunia digital yakni Pak Arief Yahya. Kedua, yakni kondisi di mana teknologi berkembang pesat dan dipenuhi dengan aktivitas digital. Maka, ini akna menadi materi penting bagi mahasiswa yang memang hidup di dunia digital.

“Misalnya yang terjadi di bidang saya, psikologi. Dulu, jika orang ingin konseling, mereka lebih suka bertemu tatap muka langsung. Namun sekarang berbeda, banyak orang yang lebih suka konsultasi online yang menurut mereka memudahkan. Sehingga kesempatan kerja juga terbuka. Terutama bagi mereka psikolog yang menjadi ibu rumah tangga. Mereka bisa mendapatkan rejeki dengan menyediakan konsultasi online di berbagai platform,” katanya. (*)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image