Rektor UMM Fauzan saat menyambut kunjungan dari Universitas Yapis Papua. |
SETELAH sepuluh tahun sebelumnya mengunjungi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) untuk mempelajari pengembangan fisik dan akademik, Universitas Yapis Papua (Uniyap) kembali datang ke UMM, Selasa (25/10) untuk belajar tentang pengembangan institusi dan sumber daya manusia, termasuk internasionalisasi.
Rektor Uniyap Muhdi B Hi IbrahimMM menyatakan, kunjungan ke UMM selalu membawa sesuatu yang berarti bagi kampus yang dipimpinnya. “Kunjungan pertama, yang kami dapatkan dari UMM sudah diterapkan baik dalam pengembangan fisik maupun akademik. Kedua kalinya, kami juga ingin mendapatkan manfaat lain,” ujarnya.
Bangunan UMM, menurut Muhdi, memiliki ciri khas tersendiri dibanding kampus lain. Selain itu, ada kesamaan antara Uniyap dan UMM, yakni sungai yang mengalir di dalam area kampus. “UMM dan Uniyap itu sama, sama-sama ada sungainya,” gurau Muhdi.
Rektor UMM Fauzan menyambut baik kehadiran Uniyap. Dalam sambutannya, Fauzan memberi pemaparan terkait progress yang ada di UMM. Progress tersebut meliputi sistem pembelajaran, administrasi, serta kemahasiswaan. “Di UMM, dosen tak hanya harus bisa mengajar saja, tapi juga harus bisa manajerial, terlibat dalam proses, dan bersifat sederhana, tidak bermewah-mewahan,” ujarnya.
Menurutnya, kemajuan sebuah kampus swasta salah satunya dikarenakan oleh mahasiswanya. Pelayanan yang baik pada mahasiswa, akan meningkatkan kepercayaan dan semangat berproses pada mahasiswa, yang akan berpengaruh pada kualitas institusi.
Yapis, lanjut Fauzan, bisa menjadi benteng yang kuat di Papua. Hal ini bisa dimulai dengan mulai menerapkan orientasi pengembangan, memberi penekanan pada penguatan di bidang sumber daya manusia dan institusi. Fauzan mencontohkan, para profesor di UMM akan menjadi pembimbing bagi beberapa doktor demi mencapai gelar guru besar.
Pada bidang akademik, hal tersebut bisa dilakukan dengan membuat peta kepakaran dosen. Di UMM, saat ini, Fauzan tengah memotivasi agar para dosen memiliki gambaran akan menjadi ahli di bidang tertentu. Bidang kepakaran dosen itu akan diasah melalui bentuk pengajaran, penulisan, dan penelitian, hingga nantinya akan ada one department one product dan menjadi ikon tiap-tiap program studi.
Pada bidang evaluasi, evaluasi mahasiswa untuk dosen menjadi hal yang juga disharingkan oleh Fauzan. Hal ini penting sebagai bentuk masukan dan peningkatan kualitas dosen. Di akhir, Fauzan berjanji suatu saat akan balas berkunjung ke Uniyap. Fauzan yakin, Uniyap memiliki peluang besar untuk menjadi kampus di Papua yang go international. (ich/han)