Wisudawan UMM Ditantang Bersaing di Era MEA

Author : Humas | Sabtu, 28 November 2015 15:18 WIB

SEJUMLAH 817 mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) resmi dikukuhkan menjadi wisudawan pada prosesi wisuda ke- 78 Periode IV 2015. Dalam wisuda yang digelar di UMM Dome, Sekretaris PP Muhammadiyah, Dr Abdul Mu'ti MEd mengatakan, para wisudawan UMM ini lulus pada waktu kritis. “Saat ini, Indonesia dan dunia sedang mengalami masa kritis, transisi kepemimpinan, perubahan regulasi, dan banyaknya pembangunan yang berjalan,” katanya, Sabtu (28/11) di UMM Dome.

      Apalagi, lanjut Mu'ti, pada bulan depan Indonesia dan negara-negara Asean lainnya sudah masuk dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). “Di satu sisi, negara-negara Asean punya peluang besar untuk masuk ke Indonesia. Mereka bisa bekerja, berwirausaha, dan hidup dari Indonesia,” ujarnya.

      Namun menurut Mu'ti, Indonesia juga punya peluang yang sama besar dengan negara-negara Asean. “Ini merupakan tantangan bagi para wisudawan ke depan jika ingin bersaing dengan negara-negara tersebut,” katanya.

      Ia yakin, Sumber Daya Manusia (SDM) yang dimiliki Indonesia masih jauh lebih baik ketimbang negara-negara itu. Mu'ti kemudian mencontohkan beberapa warga Indonesia yang justru bisa sukses di negeri orang. “Waktu saya ke Kanada, saya bertemu dengan profesor dibidang Teknik asal Jawa Tengah. Sama halnya waktu saya ke Inggris, insinyur-insinyur utamanya justru berasal dari Indonesia,” tutur Mu'ti.

      Sekretaris PP Muhammadiyah ini berpesan, agar para lulusan ini meskipun sudah tidak berada di UMM namun tetap menjadi keluarga besar Muhammadiyah. “Jika sudah menjadi keluarga besar Muhammadiyah, maka selanjutnya mengimplementasikan Islam sebagai rahmatan lil alamin dengan warga sekitarnya, dengan mengajarkan dan menggunakan ilmu yang didapatkannya selama jenjang perkuliahan. Yang terakhir, jangan lupakan UMM yang sudah membesarkan anda. Kampus ini sudah besar, namun akan lebih besar lagi jika alumninya memberikan kontribusi juga kepada kampus ini,” pungkasnya.

      Senada, Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI), Prof Dr Edy Suwandi Hamid menyebut, sering membanggakan UMM dalam berbagai kesempatan yang ada. “UMM ini membanggakan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Indonesia. Pada 2013 saat pertama kalinya pengumuman akreditasi A, UMM menjadi satu dari tiga PTS yang memperoleh akreditasi A,” kata Edy.

      Hal sama dikatakan Prof Dr Ali Maksum, Sekretaris Pelaksana Koordinator Perguruan Tinggi Swasta (Kopertis) VII Jawa Timur. Di Jawa Timur, kualitas UMM sudah terbukti dengan delapan kali berturut-turut mendapatkan piala Anugerah Kampus Unggul (AKU) sejak pertama kali penghargaan ini dicanangkan. “Ini menunjukkan komitmen UMM dalam menjaga mutu pendidikannya, dan menjadi kebanggan pula bagi Jawa Timur,” tuturnya.

      Mengamini hal tersebut, Rektor UMM, Prof. Dr. Muhadjir Effendy, MAP mengaku optimis lulusannya sanggup menghadapi tantangan MEA. Tak hanya itu, sejak awal mahasiswa UMM juga sudah disiapkan untuk menyambut bonus demografi yang akan terjadi di Indonesia, dengan mentalitas kerja keras dan cerdas sehingga siap untuk menjadi tenaga profesional yang produktif.

      Dalam gelaran wisuda ini, kontingen Kompetisi Bangunan Gedung Indonesia (KBGI) dan perwakilan dari Paduan Suara Mahasiswa (PSM) Gita Surya UMM menyerahkan piala kemenangan kepada Rektor UMM. Kontingen mahasiswa UMM sukses menjadi juara umum pada KBGI yang diselenggarakan di Bandung, dan PSM Gita Surya meraih predikat yang sama pada kompetisi di Italia. (zul/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image