(REUTERS/Jessica Rinaldi)
|
VIVAnews - Meski penghitungan suara pemilihan Presiden Amerika Serikat belum rampung, tetapi kandidat Mitt Romney sudah menyelesaikan pidato kemenangannya. Memang, ini disebut-sebut pemilihan presiden Amerika Serikat terketat dalam sejarah.
Hingga kini, dari hasil penghitungan yang terus berjalan, Romney sudah memperoleh 154 dari 270 suara untuk menuju Gedung Putih. Sedangkan Barack Obama baru mencapai 153 suara.
Romney tampak semakin percaya diri bisa memupuskan ambisi Obama untuk menjabat presiden kedua kalinya. Gubernur Massachusetts itu bahkan mengaku sudah merampungkan pidato kemenangannya sebagai Presiden AS.
Kepada para wartawan dalam penerbangan dari Pittsburgh menuju Boston, Romney menyampaikan soal pidato kemenangannya. Tak lupa, Romney menyampaikan rasa bangga dan terima kasih kepada tim suksesnya.
"Saya sangat senang sekali. Saya merasa seperti kita sudah menempatkan semuanya. Kami tidak meninggalkan apa-apa di "ruang ganti." Kami berjuang sampai akhir. Dan saya pikir itulah sebabnya kami akan sukses," kata Romney.
Tak lupa, Romney mengaku sudah menuntaskan pidato kemenangannya. "Saya baru saja selesai menulis pidato kemenangan ini. Sekitar 1.118 kata," kata kandidat dari Partai Republik ini.
Pemilu di AS cukup unik. Pemenang Pemilu bukan ditentukan dari jumlah suara populer terbanyak, namun melalui mekanisme penghitungan khusus yang disebut electoral college.
Berdasarkan mekanisme itu, setiap negara bagian diberi sejumlah electoral votes dalam komposisi yang berbeda, sesuai dengan proporsi penduduk masing-masing. Pemenang ditentukan bila berhasil meraih sedikitnya 270 electoral votes. (eh)