(VIVAnews/Muhamad Solihin)
|
VIVAnews - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) memprediksi akan banyak daerah di Indonesia yang terkena bencana banjir, longsor, kekeringan, kebakaran lahan hutan, dan puting beliung pada tahun 2013. Kondisi ini diharapkan meningkatkan kesadaran masyarakat agar tetap waspada.
Bencana puting beliung berpotensi terjadi pada Maret hingga April 2013. Sementara banjir dan longsor berpotensi terjadi hingga Maret 2013. Puncak banjir dan longsor terjadi pada Januari-Februari 2013.
"Sebanyak 315 kabupaten/kota dengan penduduk 60,9 juta jiwa tinggal di daerah rawan sedang-tinggi banjir di Indonesia. Sedangkan 270 kabupaten/kota dengan penduduk 124 juta jiwa berada di daerah rawan longsor sedang-tinggi," ungkap Kepala Pusat Data dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Kantor BNPB, Jakarta, Kamis 20 Desember 2012.
Sutopo menjelaskan, hingga Maret 2013, banjir lahar dingin berpotensi terjadi di Gunung Merapi, Gamalama, Bromo, Lokon, dan Soputan. Sementara bencana kekeringan perpotensi terjadi selama Agustus-Oktober di Jawa, Bali, NTT, dan daerah-daerah defisit air.
"Kebakaran lahan dan hutan selama musim kemarau berpotensi terjadi di 8 provinsi langganan kebakaran lahan dan hutan seperti Sumatera Utara, Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, kalimantan Selatan, dan Kalimantan Timur," ujarnya.
Untuk bencana gempa bumi dan tsunami tidak dapat diprediksi karena bersifat mendadak. Selama tahun 1629-2012 tedapat sekitar 172 tsunami di Indonesia. "Potensi tsunami terdapat di 233 kabupaten/kota dengan penduduk 5 juta jiwa," kata dia.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, BNPB akan mulai melaksanakan masterplan Pengurangan Risiko Bencana Tsunami.
Ada empat program besar dari pelaksanaan masterplan tersebut yakni penguatan rantai peringatan dini tsunami, pembangunan dan peningkatan tempat evakuasi sementara, penguatan kapasitas kesiapsiagaan dan pengurangan risiko bencana, dan pengembangan kemandirian industri kebencanaan.
Dana yang disediakan BNPB untuk tahun 2013 sebesar Rp 1 triliun. Sedangkan kebutuhan total untuk masterplan tersebut mencapai Rp16,7 triliun dalam 5 tahun. Oleh karena itu, pelaksanaan 2013 akan diprioritaskan pada daerah rawan tinggi tsunami seperti Megathrust Mentawai, Kawasan Selat Sunda, dan Pantai Selatan Jawa, Kawasan Pantai Selatan Bali -Nusa Tenggara, dan Kawasan Papua. (umi)