TMII Akan Menggelar Festival Tari Ratouh Jaroe

Author : Administrator | Rabu, 21 November 2012 16:45 WIB | VIVA News - Budaya
Ilustrasi Tari Saman

LENSAINDONESIA.COM: Taman Mini Indonesia Indah (TMII) bekerja sama dengan Anjungan Pemerintah Aceh segera menyelenggarakan “Festival Tari Ratouh Jaroe” (Saman) ke-7 tingkat SMA/Universitas se-Jabotabek, untuk memperebutkan piala bergilir Gubernur Aceh.

Acara ini akan di hadiri 200 orang tokoh masyarakat Aceh dan Sanggar Seni dan diikuti kurang lebih 60 group yang masing-masing berjumlah 18 orang atau 1.080 orang peserta, yang akan dilaksanakan pada Minggu (16/12/ 2012). Hal di sampaikan Assisten Manager Humas dan Informasi Taman Indinesia Indah Dwi R Atmojo di Bisnis Center, Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Selasa (20/11/2012).

“Tari Saman adalah sebuah tarian Suku Gayo (Gayo Lues) yang biasa di tampilkan untuk merayakan peristiwa-peristiwa penting dalam adat. Syair dalam tarian Saman tersebut mempergunakan dalam bahasa Arab dan bahasa Gayo,” kata Dwi.

Menurut Dwi, biasanya tarian ini di tampilkan untuk rayakan kelahiran Nabi Muhammad SAW. Dalam beberapa literaturnhya menyebutkan tari Saman di Aceh di dirikan dan di kembangkan oleh Syekh Saman, seorang ulama yang berasal dari Gayo di Aceh Tenggara.

“Tari Saman di tetapkan UNESCO sebagai Daftar Representatif Budaya Tak Benda Warisan Manusia dalam Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah untuk Pelindungan Warisan Budaya Tak benda UNESCO di Bali, 24 November 2011,” ujarnya.

Ia menjelaskan, Tari Saman merupakan salah satu media untuk pencapaian pesan (dakwah). Tarian ini mencerminkan pendidikan, keagamaan, sopan santun, kepahlawanan, kekompakan dan kebersamaan. Sebelum saman dimulai yaitu sebagai mukaddimah atau pembukaan, tampil seorang tua cerdik pandai atau pemuka adat untuk mewakili masyarakat setempat atau nasihat-nasihat yang berguna kepada para pemain dan penonton.

“Lagu dan syair pengungkapannya secara bersama dan kontinu, pemainnya terdiri dari pria-pria yang masih muda-muda dengan memakai pakaian adat. Penyajian tarian tersebut dapat juga dipentaskan, dipertandingkan antara group tamu dengan grup sepangkalan (dua grup),”jelas Dwi.

Lebih lanjut Dwi, penilaian di tititk beratkan pada kemampuan masing-masing group dalam mengikuti gerak, tari dan lagu (syair) yang di sajikan oleh pihak lawan.

“Kegiatan ini untuk melestarikan kekayaan budaya nusantara dan perkenalkan kepada generasi muda,” imbuhnya.@winarko

Sumber: http://www.lensaindonesia.com
Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image


Shared: