Dosen Perancis Beberkan Pengaruh Internasional Bahasa Indonesia

Author : Humas | Selasa, 01 November 2016 12:52 WIB
Dosen Institut Asia Pasific dari Universitas De La Rochelle Perancis, Philippe Grangé. Foto: Distya/Humas UMM.

MENGHADIRKAN dosen Institut Asia Pasific dari Universitas De La Rochelle Perancis, Philippe Grangé, Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) mengadakan kuliah tamu tentang perkembangan bahasa Indonesia di dunia internasional, Selasa (1/11).

Menurut Philippe, Perancis menjadikan bahasa Indonesia sebagai bahasa yang diajarkan di negara yang menjadi pusat mode dunia tersebut.  Semenjak 1844, bahasa Indonesia sudah diperkenalkan pertama kali di Institut National des Langues et Civilisations Orientales (INALCO) Perancis.

Sementara itu, pengajaran bahasa Indonesia di Univertas De La Racholle telah dimulai sejak tahun 1996 dengan jumlah mahasiswa 80 orang. Hal tersebut menjadikan bahasa Indonesia menjadi salah satu bahasa yang dipelajari di beberapa universitas di Perancis. “Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dinamis yang mudah untuk dipelajari. Jika sekali sudah belajar bahasa Indonesia maka akan cinta dengan bahasanya,” ujar Philippe.

Pada kuliah tamu yang dihadiri oleh mahasiswa Bahasa dan Sastra Indonesia FKIP UMM semester 5 tersebut, Philippe menyampaikan bahasa Indonesia meminjam bahasa asing hanya 7636 kata sedangkan 3592 kata berasal dari bahasa daerah yang ada di Indonesia. “Tidak sampai 10 persen Indonesia menyerap bahasa asing,” ujarnya lebih lanjut.

Menurut Philippe, bahasa Perancis banyak sekali diserap oleh Belanda yang kemudian digunakan oleh Indonesia. Philippe menjelaskan, hal itu dikarenakan Perancis pernah menjajah Belanda, maka bahasa Perancis banyak diserap oleh Belanda. Demikian pula dengan bahasa Belanda yang banyak digunakan dalam bahasa Indonesia. “Pada abad ke-12 Perancis memberikan banyak sumbangan bahasa ke Portugis dan pada abad ke-16 bahasa tersebut diserap dalam bahasa Indonesia,” ujar Philippe.

Paling sedikit sekitar 400 kata bahasa Indonesia berasal dari bahasa Belanda yang diserap juga dari bahasa Perancis. “Bangkrut dalam bahasa Indonesia sama dengan banqueroute dalam bahasa Perancis dan bankroet dalam bahasa Belanda,” jelas Philippe dalam bahasa Indonesia yang fasih.

Semua kosa kata yang ada di bahasa Indonesia memang diserap dari bahasa asing. Namun dalam bidang otomotif atau mekanik, bahasa Indonesia sama sekali tidak menyerap dari bahasa apapun. “Karena pada zaman dahulu belum ada kendaraan bermotor jadi belum ada istilah ataupun bahasa Belanda. Indonesia benar-benar mempunyai bahasanya sendiri,” jelas Philippe lebih lanjut.

Hanya ada satu kata dalam bahasa Indonesia yang sama persis dengan bahasa Perancis, lanjut Philippe, yaitu kata ‘dong’. Hal tersebut dikarenakan pada abad ke 19 banyak warga Perancis yang berdiam diri di Jakarta sehingga kata ini populer di kalangan masyarakat Indonesia. “Kata ‘dong’ merupakan kata yang langsung diserap tanpa ada pemindahan makna ataupun pemindahan ejaan. Hanya saja penulisan dalam bahasa Perancis ‘donc’,” jelas Philippe. (jal/han)

Shared:

Komentar

Tambahkan Komentar


characters left

CAPTCHA Image