Gelar Semnas, Psikologi UMM Ajak Optimalkan Pendidikan ABK
Author : Humas | Sabtu, 28 April 2018 17:55 WIB
Pendidikan menjadi hal krusial yang harus diperhatikan dalam fase hidup seseorang. Sebab, pendidikan adalah kunci peradaban untuk menjadikan tata bangsa menjadi lebih baik. Hal tersebut berlaku juga untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
Sebagaimana yang disebutkan dalam Pasal 31 Undang-Undang Dasar 1945 bahwa setiap warga negara berhak mendapat pendidikan, maka hal itu berlaku bagi siapapun tanpa harus membeda-bedakan.
Direktur Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus Pendidikan Dasar dan Menengah Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Dra. Poppy Dewi Puspitawati, M. menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menggalakkan program Gerakan Indonesia Pintar, Sekolah Vokasi dan Pendidikan Karakter. Untuk sekolah vokasi khususnya, perlu terus dikembangkan dengan maksimal untuk memberikan bekal keahlian khusus pada siswa termasuk siswa ABK.
Selama ini, setelah menempuh sekolah luar biasa (SLB) mereka tidak tahu harus melangkah kemana. Padahal para siswa ini juga perlu memiliki keahlian khusus untuk berpartisipasi dalam membangun negeri.
“Bagaimanapun, ABK tidak boleh ketinggalan menjadi bagian dalam pembangunan Indonesia,” tandas Poppy pada Seminar Nasional tentang Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) di Aula BAU, Sabtu (28/4).
Senada dengan Poppy, Senior Staff Fakultas Psikologi UMM Dr. Tulus Winarsunu dalam materinya memaparkan, peran aktif orang tua dalam penyediaan layanan pendidikan yang fleksibel serta keterlibatan tenaga profesional merupakan faktor penting yang harus diperhatikan dalam mengatasi masalah-masalah anak berkebutuhan khusus.
“ABK seharusnya memperoleh pendidikan yang dapat membantu mengaktualisasikan potensi-potensi spesialnya sehingga berguna bagi bangsa dan negara,” tuturnya.
Dihadiri oleh guru dan praktisi terapis di bidang ABK yang berasal dari berbagai daerah di Jawa Timur seminar ini digelar utnuk memperingati Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada 2 Mei nanti.
Mengusung tema “Optimalisasi Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus yang Humanis dan Aksesibel di Sekolah” seminar dimeriahkan dengan tari merak oleh siswa ABK dari SMK 2 Malang, penampilan angklung oleh siswa-siswi SLB River Side Malang. Selain itu, jaga dilakukan launching Laboratorium Psikologi Terapan Pengembangan Individu Berkebutuhan Khusus (LPT-PIBK) UMM yang digagas untuk memberikan layanan profesional untuk membantu mengembangkan potensi individu berkebutuhan khusus.
Ketua Pelaksana Acara, Putri Saraswati menuturkan atraksi yang disajikan menjadi bukti bahwa ABK juga dapat berkarya. Meski dalam keterbatasan, mereka mempunyai banyak potensi yangd apat terus dikembangkan.
“Harapannya kita mampu memfasilitasi dan menggali potensi-potensi tersebut,” tutup dosen Fakultas Psikologi UMM tersebut.
(Humas UMM)
Shared:
Komentar