Menu baru dikenalkan Oleh The Legacy Cafe, Hotel Rayz Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadirkan menu-menu khas daerah. (Foto: Syifa Humas) |
Manjakan lidah pengunjung dengan makanan authentic Indonesian, Hotel Rayz Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) hadirkan menu-menu khas daerah. Menu baru ini dikenalkan oleh The Legacy Cafe saat acara pre-launching, Rabu (25/05) lalu.
Hotel Manager Rayz UMM Hotel Malang Yanuar Arifin, menjelaskan bahwa penambahan menu baru ini bertujuan untuk rebranding The Legacy Café menjadi restoran authentic Indonesian. Rencananya makanan ini akan disajikan pada masyarakat saat pertengahan bulan Juni mendatang.
“Dalam peluncuran menu baru ini, kami juga mengenalkan konsep ‘Dhahar’ yang dalam bahasa jawa berarti makan. Dalam implikasinya kami membagi makanan menjadi tiga waktu yaitu dahar enjing atau makan pagi, dahar saren atau makan siang, dan dahar dalu atau makan malam,” jelas Yanuar.
Lebih lanjut, Yanuar menjelaskan bahwa makanan daerah yang disajikan berasal dari sembilan daerah yang ada di Indonesia. Pihak restoran mengambil satu menu khas pada tiap-tiap daerah yang dipilih. Pada launcing pertengahan bulan Juni, pihak restoran akan menyajikan makanan ini untuk pengunjung hotel setiap malam hari Jumat dan Minggu. Namun tak hanya terbatas untuk pengunjung hotel, makanan di The Legacy Café juga dapat dicoba oleh masyarakat umum.
“The Legacy Café selain dapat digunakan oleh pengunjung hotel, restoran ini juga bisa di jadikan tempat meeting dan acara kumpul-kumpul bersama teman maupun keluarga. Untuk sekali makan di The Legacy Café kami membandrol dengan harga 100.000 per orangnya,” pungkas Yanuar mengakhiri.
Senada dengan Yanuar, Head Chef Hotel Rayz UMM, Cucun Rusmana, menjelaskan bahwa pemilihan menu baru ini telah disesuaikan dengan lidah orang Malang. Beberapa menu baru yang dikenalkan yaitu mi kluntung dari Surabaya, nasi goreng gongso dari Semarang, nasi ulam dari Jawa Barat, roti jala dari Sumatera, tekwan dari Palembang, dan lainnya.
“Pada saat santap makan, kami juga akan menyajikan live cooking untuk para pengunjung. Untuk menu, kami akan menyajikan secara bergantian setiap minggunya sambil melihat animo masyarakat. Adapun dalam pemilihan makanan, kami menyajikan makanan yang paling direkomendasikan pada tiap-tiap daerah yang terpilih,” ungkap Cucun.
Selain makanan daerah, Cucun juga mengatakan bahwa The Legacy Café telah menyiapkan aneka olahan sambal untuk menemani santap makan para pengunjung. Ada satu sambal unik yang dikenalkan pada acara ini, yaitu sambal apel. Pengenalan sambal apel ini merupakan representasi dari ikon kota Malang.
“Kami telah memiliki teh apel sebagai menu khas dari The Legacy Café. Namun kami juga ingin menambahkan menu khas lain yaitu sambal apel. Selain sambal apel kami juga menyiapkan sambal tempe, sambel pete, sambel hijau, sambel bajak, sambel kecap, sambel matah, sambel orek, sambel terasi, serta sambel tomat,” jelas cucun mengakhiri. (syi/wil)
Penulis:Syifa Dzahabiyyah | Editor: Hassanalwildan Ahmad Zain