Ilustrasi Menunda Tugas Akhir Kuliah (Foto : Istimewa) |
Tugas akhir menjadi salah satu persyaratan yang harus diselesaikan oleh mahasiswa sebelum dinyatakan lulus oleh suatu universitas. Dalam perjalanan menyelesaikan tugas tersebut, mahasiswa akan mengalami berbagai dinamika. Mulai daru proses penulisan, pengumpulan data, bimbingan, hingga ujian. Tak jarang, hal ini menimbulkan dampak pada kesehatan mental.
Dosen Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Nandy Agustin Syakarofath, S.Psi., M.A menyampaikan, ada banyak faktor yang bisa menurunkan kesehatan mental di tengah pengerjaan tugas akhir. Meski demikian, faktor utama yang berkontribusi paling besar adalah penundaan terus-menerus dalam pengerjaannya. “Ini menyebabkan banyak hal yang harus diselesaikan menumpuk dan membuat tanggungan tugas akhir semakin berat,” tambahnya.
Baca juga : Mengabdi untuk Negeri, Tim Dosen UMM Sukses Atasi Limbah Kotoran Ternak
Tak hanya soal penundaan, pola hidup kurang baik seperti sering begadang juga ikut mempengaruhi hal ini. Kurangnya waktu istirahat, membuat mahasiswa sulit berkosentrasu. Bahkan hingga merasa pusing dan merasakan berbagai keluhan lainnya. Perlu diperhatikan juga bahwa kesehatan fisik dan asupan gizi juga turut berpengaruh. “Jangan lupa, jika kita jatuh sakit maka akan sulit untuk menulis atau datang bimbingan,” katanya.
Karenanya, menurut Nandy, cara menjaga kesehatan mental agar tetap stabil atau semakin baik di tengah tugas akhir adalah dengan menghindari prokrastinasi atau penundaan. “Misalnya, saat menghadapi kesulitan menulis skripsi, segera mencari solusi atau insight saat bimbingan,” jelasnya.
Baca juga : Generasi Y dan Z Butuh Lebih Banyak Healing? Ini Penjelasan Dosen UMM
Selain itu, ia juga memaparkan pentingnya support system ditengah penyelesaian tugas akhir. Baik dari orang tua, sahabat, ataupun pasangan. Meski demikian, yang paling menentukan keberhasilan tugas ini adalah diri sendiri. “Yang utama adalah diri sendiri. Jangan terlalu bergantung pada orang lain, karena mereka hanya bisa memberikan dukungan berupa semangat dan tugas akhir sifatnya tanggung jawab pribadi,” katanya.
Di akhir, Nandy berpesan agar mahasiswa semester akhir bisa terus semangat, fokus dan selalu mengingat tujuan dari berkuliah. Mahasiswa jangan sampai terlena dengan hal-hal di luar tugas utama.
“Menjaga kesehatan mental tetap sehat di tengah tugas akhir itu sama seperti menjaga kesehatan fisik. Harus senantiasa dilakukan dan tidak perlu menunggu waktu tertentu,” tutupnya. (*)