Laboratorium Psikologi

A.       Gambaran Umum

Sebagai sebuah disiplin ilmu, psikologi terus menerus dituntut untuk melakukan berbagai pengembangan dan menemukan hal-hal baru sejalan dengan berkembanganya peradaban manusia.  Dalam sejarah ilmu psikologi peran laboratorium psikologi sangat dominan, hal ini dibuktikan bahwa cabang ilmu psikologi dinyatakan sebagai cabang ilmu yang berdiri sendiri sejak Wundt mengembangkan laboratoriumnya.

Semakin lama, laboratorium psikologi menunjukkan peran yang sangat penting dalam pengembangan ilmu psikologi dalam berbagai aspek kehidupan, baik klinis, pendidikan, sosial, industri, oleh karena itu tidaklah berlebihan bilamana Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang berupaya semaksimal mungkin mengembangkan dan memanfaatkan laboratorium sebagai salah satu media pembelajaran, pelatihan dan pengembangan ketrampilan bagi mahasiswa agar lulusan sarjana benar-benar telah memiliki ketrampilan yang dapat dipergunakan untuk mengembangkan diri dimasyarakat luas.

B.       VISI :

Menjadi Laboratorium Psikologi yang unggul dengan wawasan keislaman, kemanusiaan dan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C.       MISI :

Menyelenggarakan dan mengembangkan ilmu psikologi melalui pendidikan, pelatihan,  dan ketrampilan pengembangan keilmuan dan teknologi berdasarkan pada tuntutan dan kebutuhan masyarakat yang berlandaskan pada nilai-nilai keislaman dan kemanusiaan.

D.       Tujuan :

1.        Memberikan dukungan layanan peningkatan kemampuan praktis melalui praktikum, pelatihan pada program studi psikologi dan bidang kajian ilmu-ilmu lain di Universitas Muhammadiyah Malang

2.        Memberikan kesempatan kepada kalangan akademisi yaitu: dosen, mahasiswa, untuk mengembangkan ilmu pengetahuan & profesionalismenya dalam bidang kajian psikologi

3.        Mengembangkan prototype pengukuran dan model eksperimentasi dalam dunia psikologi yang bermanfaat bagi masyarakat

4.        Mengembangkan pengetahuan terapan yang dapat dipergunakan secara praktis di dalam masyarakat

E.        Fungsi :

1.        Membantu kelancaran proses belajar mengajar/pelaksanaan praktikum tes psikologi dan mata kuliah yang memerlukan kajian dan terapan praktis.

2.        Membantu mahasiswa/dosen untuk belajar mandiri tentang tes-tes psikologi, eksperimentasi, maupun pengembangan informasi ilmiah yang lain

3.        Membantu menyediakan sarana bagi mahasiswa/dosen mengembangkan perangkat pengukuran dan tes psikologi maupun penelitian yang lain

4.        Memberikan pembekalan pengembangan diri, karier dan persiapan kerja kepada mahasiswa sebelum memasuki dunia kerja (tingkat akhir).

F.        Daftar Mata Kuliah Praktikum

Daftar mata kuliah praktikum berkembang dari waktu ke waktu sesuai tuntutan kebutuhan dari masyarakat. Sejak didirikan, laboratorium psikologi telah mengalami berbagai pergantian atas mata kuliah praktikum yang disajikan. Pada prinsipnya 80% mata kuliah di fakultas psikologi diikuti dengan praktikum, namun sebagian praktikum dilakukan secara mandiri oleh mahasiswa dibawah bimbingan langsung dosen mata kuliah. Sedangkan mata kuliah praktikum yang terstruktur sejak  tahun 2007 sebanyak 15 mata kuliah praktikum,  Adapun mata kuliah praktikum yang terstruktur, sebagai:

1.        Observasi  :  melatih kepekaan mahasiswa dalam menangkap gejala-gejala psikologis ( vaerbal maupun nonverbal) dengan cara melakukan pengamatan terhadap individu dalam berbagai situasi dan kondisi

2.        Wawancara   :  melatih mahasiswa dalam menggali informasi dengan teknik-teknik tertentu dan menginterpretasi data-data yang diperoleh sesuai dengan tujuan wawancara

3.        Psikodiagnostik Lanjut : melatih  mahasiswa dalam mengadministrasikan berbagai tes psikologi ( tes kecerdasan , tes kepribadian, dan  tes bakat minat dan tes psikologi  yang lain ) serta melakukan penilaian dan menginterpretasikan hasil tes secara benar

4.        Intervensi Psikososial : melatih kepekaan mahasiswa menangkap permasalahan psikososial di masyarakat  dan merancang intervensi yang sesuai dengan permasalahan tersebut

5.        Teknik Konseling : melatih mahasiswa dalam melakukan konseling dengan menggunakan kaidah-kaidah psikologi secara benar  terhadap individu yang bermasalah

6.        Psikologi Abnormal : melatih kepekaan mahasiswa menangkap gejala-gejala gangguan psikologis

7.        Desain Training : melatih mahasiswa melakukan identifikasi kebutuhan pelatihan serta merancang model pelatihan sesuai hasil identifikasi 

8.        Asesmen SDM  : melatih mahasiswa dalam melakukan pemeriksaan psikologis dengan menggunakan metode asesmen yang relevan terhadap segala hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber daya manusia

9.        Psikologi Eksperimen  : mengenalkan dan mempraktekkan berbagai alat-alat eksperimen psikologi dalam seting laboratorium

10.    Psikologi Lintas Budaya : memberikan pengalaman pada mahasiswa  dengan melakukan penelitian  sederhana melalui pengamatan , wawancara dan eksperimen dalam rangka meningkatkan sensitivitas tentang keragaman fenomena psikologi secara lintas budaya

11.    Penyusunan Skala dan Tes : melatih mahasiswa dalam membuat skala dan tes psikologi serta melakukan uji kesahihan dan keajegan instrumen pengukuran yang dibuat.

12.    Psikologi Keberbakatan  : melatih mahasiswa melakukan identifikasi bakat istimewa dan cerdas istimewa individu dengan menggunakan metode-metode asesmen keberbakatan

13.    Konseling Trauma dan Krisis: melatih mahasiswa dalam melakukan konseling terhadap kasus-kasus trauma dan krisis dengan menggunakan kaidah-kaidah psikologi secara benar

14.    Konseling Karir  : melatih mahasiwa untuk memberikan konseling yang berkaitan dengan masalah karir pada siswa/mahasiswa atau pada orang yang sudah bekerja / orang yang belum bekerja

15.    Patologi Rehabilitasi Sosial  : meningkatkan kemampuan dalam analisis terhadap problema social serta menemukan solusi terhadap problema tersebut  dengan melakukan pengamatan dan wawancara pada problem-problem social yang ada di masyarakat

G.       Sarana

1.        Ruang konseling dan wawancara Individual

2.        Ruang konseling kelompok

3.        Ruang terapi bermain

4.        Ruang tes Individual

5.        Ruang tes klasikal

6.        Ruang observasi

7.        Ruang eksperimen

Download : Doc/Pdf

 

Shared:
Muhammadiyah